Liputan6.com, Jakarta Keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan selama enam bulan berturut sebesar 7,5% didasarkan pada komitmen bank sentral untuk mengendalikan laju inflasi dan menurunkan defisit transaksi berjalan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengungkapkan, kebijakan tersebut tetap berjalan sebagai upaya mengarahkan inflasi sesuai target di akhir tahun ini dan ke depan.
"Target inflasi sebesar 4,5 plus minus 1% pada 2014 dan 4 plus minus 1% pada 2015. Serta menyusutkan defisit transaksi berjalan ke tingkat lebih sehat," ujar dia dalam Konferensi Pers BI Rate di kantornya, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
BI, kata Tirta, menilai perekonomian negara ini bergerak ke arah positif seiring dengan penurunan laku inflasi dan membaiknya neraca perdagangan yang mencatatkan surplus.
Meski begitu, lanjutnya, BI akan terus mencermati berbagai risiko yang datang dari global maupun domestik. Dia menilai, pemulihan ekonomi dunia bakal bergerak walaupun moderat. Kondisi ini ditopang perbaikan ekonomi negara maju seiring berlanjutnya stimulus moneter.
"Kami akan memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta meningkatkan koordinasi dengan pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan," terang Tirta.
Tak ketinggalan, menurut dia, BI bakal melakukan kebijakan untuk memperkuat struktur ekonomi dan pengelolaan utang luar negeri swasta.
Ini Alasan BI Rate Kembali Bertahan di Level 7,5%
Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan selama enam bulan berturut sebesar 7,5%. Ini dia alasannya?
diperbarui 08 Apr 2014, 18:01 WIB(Foto: Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Kurus Setelah Melahirkan: Panduan Lengkap untuk Ibu Baru
Viral Kabar Pembuatan dan Perpanjang SIM Gratis, Berikut Fakta dari Korlantas Polri
Tips Berkomunikasi dengan Baik: Panduan Lengkap untuk Komunikasi Efektif
3 Zodiak Ini Bakal Memperoleh Keberuntungan di Natal 2024
Social Media Marketing Tips: Strategi Efektif untuk Bisnis Anda
Hotel Bertema Durian Pertama di Asia Tenggara Bakal Dibuka di Penang Malaysia
18 Pasutri Artis yang Dikaruniai Anak Pertama di Tahun 2024, Jadi Orang Tua Baru
Prediksi Pergerakan Harga Emas Dunia Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Imbal Hasil Obligasi Berpotensi Turun pada 2025
Indomie Ditarik dari Peredaran di Australia, Bagaimana Penjelasan Indofood?
Arwana Jaya dan Onic Sport Juara Indonesia Pingpong League 2024, Dikirim ke Liga Asia Tenggara
Kecelakaan Pesawat Pribadi di Brasil Tewaskan Pengusaha dan Keluarganya