Hillary Clinton `Pikir-pikir` Gantikan Obama Jadi Presiden AS

Hillary Clinton tak menampik kemungkinan ia akan kembali maju sebagai bakal calon presiden AS pada Pilpres 2016 mendatang.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 09 Apr 2014, 14:56 WIB
Menlu AS Hillary Clinton, mengikuti pertemuan ASEAN - AS rangkaian dari Post Ministerial Conferences di Bali Internasional Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Jumat (22/7). (Antara)

Liputan6.com, Washington DC - Mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Hillary Clinton tak menampik kemungkinan ia akan kembali maju sebagai bakal calon presiden AS pada Pilpres 2016 mendatang, menggantikan Barack Obama.

Muncul dalam sebuah konferensi pemasaran di San Francisco, Hillary yang diperkirakan akan menjadi calon terkuat dari Partai Demokrat, awalnya disodori pertanyaan tentang kemungkinannya menjadi capres. Istri Bill Clinton itu bahkan ditantang mengumumkan pencalonannya di acara tersebut.

"Aku sebenarnya hadir di sini untuk mendapatkan beberapa saran pemasaran," gurau Hillary seperti dimuat Reuters, Rabu (9/4/2014). Tak berapa lama ia menambahkan, "Jujur, saya tersanjung dan merasa terhormat orang-orang bertanya kepada saya dan bahkan mendorong saya (jadi capres)."

"Aku sedang memikirkannya, dan untuk sementara tetap akan memikirkannya," kata Hillary, disambut sorak sorai mereka yang mendengarnya.

"Soal itu, pertanyaan yang paling sulit bukan, 'Apakah Anda ingin jadi Presiden? Bisakah menang?'.  Pertanyaan yang sulit adalah 'Mengapa Anda ingin melakukannya dan apa yang dapat Anda tawarkan yang bisa membuat perbedaan?."

Hillary yang dikalahkan Obama dalam konvensi Partai Demokrat pada 2008 lalu mengatakan, Amerika Serikat sedang mengalami periode disfungsi politik.

"Aku melihatnya dari jauh ketika masih jadi Menlu, kecewa bahkan malu mengetahui orang-orang berdebat soal pemerintah gagal bayar utang," kata Clinton. "Anda harus bertanya pada diri sendiri, negara seperti apa yang Anda inginkan...Apa rencana mereka? Apa visi mereka? Jadi, jika Anda akan bersaing di arena ini , Anda harus dapat mengajukan tujuan dan visi."

Clinton, yang kerap berpidato keliling negeri, sejak meninggalkan Departemen Luar Negeri tahun lalu, sering mengalihkan pertanyaan tentang ambisi politiknya. Mantan first lady itu mengatakan, dia sedang mempertimbangkan akan maju menjadi orang nomor satu di Gedung Putih, tapi dia tidak akan membuat keputusan sebelum akhir 2014 .

"Aku tidak akan membuat keputusan untuk sementara waktu karena aku benar-benar menikmati hidupku," kata Hillary. "Saya sedang bersenang-senang."

Pencalonan Clinton mendapat dukungan dari sejumlah pesohor. Salah satunya Barbara Bush, putri mantan Presiden AS  George W Bush, yang mendorong Nyonya Clinton, mencalonkan diri menjadi presiden pada 2016.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah People, Barbara menilai, Hillary telah memperoleh capaian luar biasa. Meski belum tentu dia akan memberikan suara pada Clinton. Mereka berseberangan partai.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya