JK: Golkar Jelang Pemilu Selalu Panas, Sesudah Itu Bersatu

Menurut JK, setiap kali menjelang pemilu, partainya memang memanas. Namun usai pemilu, Golkar akan bersatu kembali.

oleh Widji Ananta diperbarui 09 Apr 2014, 11:56 WIB
Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pileg 2014, Partai Golkar dilanda isu perpecahan lantaran 2 wacana besar. 2 Wacana itu yakni Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung disebut-sebut akan dipinang partai lain, dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sebagai capres Golkar belum menetapkan siapa pendampingnya.

Menanggapi hal itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengatakan, perbedaan dalam tubuh Golkar itu hal biasa. Karena partai berlambang beringin tersebut pasti mengalami perbedaan.

"Golkar itu setiap menjelang pemilu selalu panas, tapi sesudah itu bersatu. Dulu saya juga alami itu. Bukan perpecahan, tapi beda pandangan. Semuanya bisa bicara," kata pria yang lebih dikenal dengan sapaan JK itu, usai mencoblos di TPS 03 Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2014).

Namun, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini yakin, walaupun diterpa isu perpecahan suara Golkar akan mencapai 70% partisipasinya pada Pileg 2014. "Secara umum di atas 70% partisipasinya," tandas JK yang didampingi istrinya, Mufidah Jusuf Kalla.

Di tempat terpisah, Aburizal yang lebih dikenal bernama Ical itu juga menyatakan hal yang senada. Ia optimis Golkar bisa meraih 20%. Tapi jika harapannya itu tak tercapai, mertua artis Nia Ramadhani ini mengaku tidak masalah.

"Insya Allah kalau untuk presiden 20% datang. Yang penting koalisi pada parlemen dan pemerintahan. Bukan koalisi sesaat," ujar Ical usai mencoblos di TPS 32, SDN Menteng 02, Menteng, Jakarta Pusat.

(Shinta Sinaga)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya