JK Kritik 'Isih Penak Zamanku Toh...!' Golkar

Jusuf Kalla mengkritik strategi kampanye Partai Golkar yang seolah-olah menunjukan kenikmatan zaman kekuasaan Presiden Soeharto.

oleh Widji Ananta diperbarui 09 Apr 2014, 13:59 WIB
JK juga menambahkan tentang pihak yang harus bertanggung jawab dalam kasus Century. JK menilai jika pihak BI harus menjelaskan terkait pihak pembayar yang mengeluarkan dana (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik strategi kampanye Partai Golkar yang seolah-olah menunjukan kenikmatan zaman kekuasaan Presiden Soeharto pada masa Orde Baru, dengan slogan kampanye 'Isih Penak Zamanku Toh...!'

Ketua Umum PMII itu menilai slogan itu justru keliru. Sebab masa keemasan pemerintahan Soeharto atau zaman orde baru terjadi pada masa tahun 900-an. Dia menilai hal itu sudah berlalu.

"Iya itu tidak pas, itu berarti 20 tahun lalu (masa keemasan Orde Baru), kalau yang senang saat itu berusia 25 tahun, berarti kan sekarang umurnya sudah 45 tahun itu,"  ujar JK di kediamannya, Jalan Brawijaya VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2014).

Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, pemilih muda yang mendominasi jumlah pemilih saat ini justru tidak pernah tahu enaknya zaman keemasan Soeharto. Jadi, menurut dia, untuk apa mengagungkan masa Orde Baru.

"Tapi untuk pemilih pemula yang 30 persen tidak mengerti itu. Kenapa harus kampanye merubah pendiriannya orang tua. Seharusnya kampanye merubah pendirian orang muda," tandas JK.

Dalam sejumlah kampanye pada pekan lalu, Golkar beberapa kali mendengungkan slogan  'Isih Penak Zaman ku Toh...!'. Hal itu menekankan rakyat lebih menikmati zaman Soeharto yang berasal dari Golkar. (Raden Trimutia Hatta)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya