Liputan6.com, Jakarta- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik strategi kampanye Partai Golkar yang seolah-olah menunjukan kenikmatan zaman kekuasaan Presiden Soeharto pada masa Orde Baru, dengan slogan kampanye 'Isih Penak Zamanku Toh...!'
Ketua Umum PMII itu menilai slogan itu justru keliru. Sebab masa keemasan pemerintahan Soeharto atau zaman orde baru terjadi pada masa tahun 900-an. Dia menilai hal itu sudah berlalu.
"Iya itu tidak pas, itu berarti 20 tahun lalu (masa keemasan Orde Baru), kalau yang senang saat itu berusia 25 tahun, berarti kan sekarang umurnya sudah 45 tahun itu," ujar JK di kediamannya, Jalan Brawijaya VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2014).
Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, pemilih muda yang mendominasi jumlah pemilih saat ini justru tidak pernah tahu enaknya zaman keemasan Soeharto. Jadi, menurut dia, untuk apa mengagungkan masa Orde Baru.
"Tapi untuk pemilih pemula yang 30 persen tidak mengerti itu. Kenapa harus kampanye merubah pendiriannya orang tua. Seharusnya kampanye merubah pendirian orang muda," tandas JK.
Dalam sejumlah kampanye pada pekan lalu, Golkar beberapa kali mendengungkan slogan 'Isih Penak Zaman ku Toh...!'. Hal itu menekankan rakyat lebih menikmati zaman Soeharto yang berasal dari Golkar. (Raden Trimutia Hatta)
JK Kritik 'Isih Penak Zamanku Toh...!' Golkar
Jusuf Kalla mengkritik strategi kampanye Partai Golkar yang seolah-olah menunjukan kenikmatan zaman kekuasaan Presiden Soeharto.
diperbarui 09 Apr 2014, 13:59 WIBJK juga menambahkan tentang pihak yang harus bertanggung jawab dalam kasus Century. JK menilai jika pihak BI harus menjelaskan terkait pihak pembayar yang mengeluarkan dana (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Komdigi Sosialisasi Bahaya Judol Melalui Pagelaran Wayang Golek, Poles Citra?
Saat Teriakan Abah Guru Sekumpul Membuat Hujan Tak jadi Turun, Kisah Karomah Wali
Apa Itu Fibrosis: Memahami Penyakit Paru-Paru yang Serius
KPU Jabar Ingatkan Pelanggaran di Masa Tenang Bisa Dikenai Sanksi Pidana
Jalur Pendakian Gunung Dempo Ditutup Sementara Setelah Dikunjungi 68 Pendaki Sesaat Sebelum Erupsi
Profil dan Partai Pengusung Paslon Pilgub Kepulauan Riau 2024
Tangisan Menyayat Bayi Mungil di Semak-Semak Pinggir Jalan
Ini Amalan yang Paling Hebat Menurut Habib Novel, Pahalanya Otomatis Mengalir ke Orang Tua
KPU Bengkulu Jelaskan Status Pencalonan Cagub Petahana Usai Terjaring OTT KPK
Maarten Paes dan Luna Bijl Liburan di Bali, Tonton Tari Kecak sampai Makan Bubur Ayam
Profil Singkat Paslon Pilgub Riau 2024, Berikut Partai Pengusungnya
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 25 November 2024