Menpera Minta Anggaran Perumahan Ditambah pada 2015

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz ingin anggaran pembangunan rumah murah dapat bertambah pada 2015 agar memenuhi kebutuhan rumah murah.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Apr 2014, 17:21 WIB
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan rumah murah bagi kebutuhan rakyat miskin memerlukan anggaran yang cukup besar. Hal ini mengingat kebutuhan akan rumah murah mencapai 13,5 juta unit.

Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan rumah tersebut setidaknya dibutuhkan anggaran mencapai Rp 24 triliun.

"Saya mengajukan anggaran Rp 24 triliun sebetulnya. Tapi tahun ini cuma Rp 4,6 triliun. Meski pun naik luar biasa karena anggaran awal saya jadi menteri 3 tahun lalu cuma Rp 800 miliar," ujar Djan, usai melakukan pencoblosan di TPS 005, Jalan Setia Budi VIII, Jakarta Selatan, Rabu (9/4/2014).

Djan menyatakan, meski masih terhitung relatif belum mencukupi kebutuhan untuk membangun perumahan murah di seluruh Indonesia, namun kementeriannya akan terus memperjuangkan agar anggaran pembangunan ini bisa ditambah.

"Anggarannya pun saya sedang diperjuangkan agar anggaran belanja 2015 nambah.‬ Sekarang perhatian pemerintah terhadap papan tinggi, hampir 6 kali lipat, jauh dari kebutuhan," kata Djan.

Dia menjelaskan, saat ini yang perlu diutamakan yaitu penyediaan perumahan bagi pada buruh yang tinggal jauh dari pabrik tempatnya bekerja. Namun diharapkan juga agar keluarga buruh tersebut, terutama bagi yang belum menikah, supaya bisa menetap di kampung halaman sehingga tidak menambah beban buruh untuk membayar cicilan rumahnya.

"Keluarga mereka juga tinggal di situ. Saya ingin rumah buruh bujangan ini dekat dengan pabrik, dan keluarga di kampung, jadi biaya hidupnya rendah. Tidak perlu sewa rumah. Biaya transportasinya juga turun karena tempat tinggal deket pabrik. Dan pabrik bersedia berikan lahannya untuk dibangun. Jadi infrastruktur sudah siap. Tinggal menteri yang akan datang mudah-mudahan dapat anggaran yang banyak," kata Djan.

‪Sedangkan program perumahan pada tahun ini, menurut Djan sudah banyak yang telah mulai dan sedang berjalan. "Tahun ini ada rumah buruh, rumah bagi anak-anak perguruan tinggi, PNS Polri dan pondok pesantren kira-kira bangun 500 twin blok," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya