Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Produser Jason Blum baru-baru ini berdiskusi soal masa depan dari franchise horor The Purge yang saat ini sudah memasuki film kedua. Dikutip dari wawancaranya bersama harian Collider, Rabu (9/4/2014), salah satu petinggi di Blumhouse Productions itu berharap bisa merilis kelanjutan The Purge di setiap tahun.
"Kuharap demikian." ucap Blum. "Dan akan ada banyak cerita yang bisa dituturkan melalui tema ini." lanjutnya.
Advertisement
Keinginan itu muncul setelah dirinya kembali terlibat di sekuel kedua. "Saat menciptakan film pertama, saya tidak pernah berpikir untuk melanjutkannya dalam bentuk sekuel. Tapi sejak film kedua muncul, saya jadi terus-menerus memikirkan sekuel-sekuel berikutnya."
Film The Purge: Anarchy juga digadang-gadang bakal jauh lebih mencekam ketimbang film pendahulunya. Pasalnya, tidak hanya dibuat dengan budget yang jauh lebih besar, proyek ciptaan James DeMonaco itu juga bakal memperkaya cerita lewat tiga kejadian yang berbeda, Termasuk adegan pelelangan korban yang dilakukan sebuah sekte.
Hal ini pun diamini oleh Blum. "Di film pertama, reaksi-reaksi yang muncul adalah seperti, 'Aku suka idenya, tapi rasanya berlebihan kalau semuanya terjadi di dalam satu rumah,' karena itu, begitu memasuki sekuel, kami terpikir untuk memperlihatkan keadaan di jalan ketika perayaan The Purge dilakukan."
Rencananya, dibintangi oleh aktor Frank Grillo (Warrior), Michael K. Williams, Zach Gilford, Carmen Ejogo, dan Kiele Sanchez, The Purge: Anarchy akan dirilis pada 20 Juni 2014 mendatang.
Menyimak film pertamanya, The Purge bercerita tentang kisah fiksi mengenai kondisi Amerika Serikat di tahun 2022. Berhasil menempatkan pengangguran dan kejahatan dalam titik terendah di sepanjang sejarah Amerika Serikat, Negara Adidaya itu sukses menjadi contoh kemakmuran bagi para negara lain di dunia.
Namun, di balik segala label kesuksesan yang dimiliki Amerika, sebuah acara tahunan bernama 'The Purge' perlahan-lahan terungkap menjadi budaya baru. Diceritakan, di malam perayaan tersebut, semua kegiatan kriminal termasuk pembunuhan dilegalkan.
Kontan, tak hanya menjadi ajang balas dendam, budaya ini juga selalu dikenal sebagai pertarungan penuh darah dengan tingkat kengerian yang maksimal. Jauh lebih seram dibandingkan cerita-cerita hantu yang pernah didengar.
Hebatnya, walau hanya dibuat dengan budget sebesar USD 3 juta, film pertamanya yang dibintangi oleh Ethan Hawke berhasil membuat semua orang terkejut melalui penghasilannya yang mampu mencapai USD 89 juta [baca: NOAH Dicekal di Indonesia, Bagaimana Nasib Film Nabi Musa?].