Liputan6.com, Padang - Pemilu legislatif sukses digelar di segenap pelosok Tanah Air. Kemarin, 9 April 2014, warga begitu antusias untuk menyalurkan suaranya, tidak terkecuali para penyandang tuna netra.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (10/4/2014), di TPS 12 Kalumbuk, Kota Padang, Sumatera Barat, warga tuna netra memang dilayani. Namun karena keterbatasannya, mereka harus didampingi.
Seharusnya mereka bisa melakukan pencoblosan sendiri, kalau saja kebutuhan mereka dipahami dan dipenuhi walau mendapat pengarahan.
Namun KPU tidak mempersiapkan sarana pemilihan bagi warga negara berkebutuhan khusus, termasuk para penyandang tuna netra. Padahal sebagai warga negara mereka juga berhak memberikan suaranya secara bebas dan rahasia. Itulah yang dirasakan oleh Tomi.
Hal sama juga dirasakan Diani, penyandang tuna netra di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Diani datang bersama adiknya ke TPS. Ia harus menghadapi kenyataan memperoleh surat suara yang dicetak dengan tulisan biasa. Ia pun tak punya pilihan kecuali meminta bantuan adiknya untuk membacakan apa yang tertera pada surat suara itu.
Seperti Tomi maupun Diani, warga penyandang cacat lain di Tanah Air berharap KPU memahami kebutuhan mereka.
Warga penyandang cacat netra bukanlah warga yang tidak bisa bekerja atau dalam hal ini mencoblos, dalam banyak hal akses merekalah yang tidak diberikan oleh negara sehingga mereka tidak bisa melakukannya secara mandiri. (Rinaldo)
Lihat Juga:
Advertisement
[VIDEO] Tak Ada Braile di Surat Suara, Penyandang Tuna Netra Demo
[VIDEO] Panduan Mencoblos untuk Tuna Netra
Waduh, Angka Golput Kalahkan Perolehan Suara PDIP dan Golkar