Pelni Usul Ongkos Kelas Ekonomi Kapal Laut Naik 20%

Manajemen PT Pelni mengusulkan kenaikan tarif sebesar 20% terutama angkutan laut kelas ekonomi seiring kenaikan harga BBM bersubsidi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Apr 2014, 14:50 WIB
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta Manajemen PT Pelni (Persero) mengusulkan  kenaikan tarif sebesar 20% per penumpang per mil. Kenaikan tarif tersebut untuk angkutan laut kelas ekonomi.

Direktur Komersial Pelni, Daniel E Bangonan mengatakan, jika tarif tiket tersebut naik 20% maka akan menjadi Rp 492,48 per penumpang per mil dari sebelumnya Rp 409,55 per penumpang per mil. Usulan ini sudah didiskusikan dengan Kementerian Perhubungan.

" Kenaikan 20%. Kementerian perhubungan sudah ada diskusi," kata Daniel, dalam sosialisasi penyesuaian tarif, di Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Daniel menambahkan, usulan kenaikan tarif tersebut dilatarbelakangi oleh kenaikan harga BBM bersubsidi dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 5.500 per liter yang dilakukan pemerintah pertengahan tahun lalu.

Terjadinya inflasi dari 2009 hingga Oktober 2013 sebesar 26,4% juga menjadi latar belakang Pelni menaikan tarifnya. "Kenaikan sebagai akibat inflasi dari tahun ke tahun," ungkapnya.

Selain itu, melemahnya rupiah yang jauh dari perkiraan di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) juga menjadi faktor penyumbang penyesuaian harga tiket. Pasalnya, suku cadang kapal Pelni berasal dari impor.

Dengan begitu mengakibatkan biaya pokok Pelni juga mengalami kenaikan sebesar 83% dari tahun 2009 rata-rata Rp 815,55 per penumpang per mil menjadi Rp 1497,64 pada 2013. "Sparepart impor dampak kurs 28 % dari kurs sebelumnya," tutup Daniel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya