Liputan6.com, Bandung - Penyidik kepolisian mulai memeriksa Desi Ariani (32), pelaku penculikan bayi Valencia Yusnita Manurung dengan berpura-pura berpakaian layaknya dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Pol. Mochamad Iriawan mengatakan pemeriksaan dilakukan setelah berkoordinasi dan mendapat rekomendasi dari pihak RSHS Bandung bahwa pelaku sudah bisa dilakukan pemeriksaan.
"Koordinasi dengan tim dokter memastikan apakah bisa diperiksa atau tidak. Ternyata sudah bisa, menurut diagnosa bisa dimintai keterangan," kata Kapolda saat ditemui di RSHS Bandung, Kamis (10/4/2014).
Irjen Mochamad Iriawan menuturkan, pemeriksaan dilakukan dengan menanyakan latar belakang Desi seperti keluarga, perjalanan hidup, strata pendidikan dan bagaimana bisa masuk ke rumah sakit.
Iriawan menjelaskan tidak ada penolakan dari Desi saat dilakukan pemeriksaan. Ini berbeda ketika pertama kali dilakukan permeriksaan. "Nggak ada penolakan (saat diperiksa), kalau cerita awal memang ke mana-mana. Dia menyampaikan apa adanya. Tapi kita periksa apakah betul atau tidak itu (keterangan) sesuai fakta," pungkas Iriawan.
Bayi Valencia Yusnita Manurung anak dari pasangan Tony Manurung (26) dan Lasmaria Boru Manulang (25) dibawa kabur seorang wanita dengan berpakaian jas putih mengaku sebagai dokter di RSHS Bandung, 25 Maret 2014.
Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil menangkap Desi Ariani (32) perempuan yang tinggal di Jalan Pasirkaliki, Kelurahan Sukabungah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung atau sekitar 1 kilometer dari lokasi RSHS pada 28 Maret 2014.
Saat akan ditangkap, Desi yang merasa terpojok berupaya melarikan diri dan hendak bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Layang Pasupati. Desi mendapat luka cukup parah di beberapa bagian tubuh dengan mengalami luka patah tulang.
Baca juga:
Setelah Pulih, Penculik Bayi Valencia Akan Diperiksa Polisi
Patah Tulang, Tersangka Penculik Bayi Valencia Jalani Operasi
[VIDEO] Motif Penculik Bayi Valencia Ingin Punya Anak
Advertisement