Pertamina Cetak Rekor Produksi Minyak di Blok ONWJ

Pada penghujung bulan Maret lalu, PHE ONWJ berhasil memproduksi 43.900 bph atau tertinggi sejak Pertamina menjadi operator Blok ONWJ.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Apr 2014, 17:05 WIB

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mencetak rekor produksi harian tertinggi pada kuartal IV 2014. Pada penghujung bulan Maret lalu, PHE ONWJ berhasil memproduksi 43.900 barel per hari (bph) atau tertinggi sejak Pertamina menjadi operator Blok ONWJ.

Menurut Executive VP/GM PHE ONWJ Jonly Sinulingga, capaian tersebut sangat menggembirakan karena sebelumnya pada periode Januari-Februari operasi produksi minyak dan gas bumi sempat terganggu oleh cuaca buruk.

"Diharapkan target produksi minyak sebesar 39.400 bph sesuai persetujuan WP&B 2014 dapat direalisasikan," kata Jonly dalam laporan tertulisnya di Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Dia menjelaskan, peningkatan produksi ini didukung oleh selesainya pengembangan lapangan baru, Lapangan UL. PHE ONWJ telah berhasil mengoperasikan sumur-sumur di lapangan UL pada Februari 2014.

“Tambahan produksi dari pengembangan lapangan UL ini diharapkan dapat membantu pencapaian target produksi migas tahun ini,” ujarnya

Selain itu, proyek pengembangan Lapangan UL juga menyumbang peningkatan produksi, proyek tersebut merupakan salah satu proyek pengembangan yang dilakukan PHE ONWJ untuk menambah produksi minyak dan gas bumi.

Lingkup pekerjaan proyek ini meliputi pembangunan ULA tripod platform (anjungan lepas pantai berkaki 3) dan pemasangan pipa bawah laut sebesar 12 inch sepanjang 6,1 kilometer (km).

Dengan mengutamakan kehandalan dan kemanan operasi yang diterapkan di PHE ONWJ, proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu dan aman tanpa ada kecelakaan.

"Selain kontribusi dari produksi yang dihasilkan dari Lapangan UL, peningkatan produksi juga berasal dari berbagai inovasi dan optimasi produksi yang dilakukan tim PHE ONWJ," papar Jonly.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya