Bupati Samosir: Target Masuk UNESCO dengan Geopark Kaldera Toba

Pembangunan Taman Bumi Geopark Kaldera Toba ditargetkan selesai 2015 dan masuk badan PBB UNESCO.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 10 Apr 2014, 19:42 WIB
Kabupaten Samosir memiliki Taman Bumi "Geopark Kaldera Toba" yang akan masuk badan PBB, Unesco.

Liputan6.com, Jakarta Danau Toba merupakan ikon pariwisata Sumatera Utara. Di tengah Danau Toba ada Pulau Samosir. Konon pulau ini merupakan sejarah lahirnya nenek moyang Batak yang pertama.

Menurut Bupati Kabupaten Samosir Ir Mangindar Simbolon MM, Samosir telah ditakdirkan menjadi destinasi wisata karena 2 modal utama yang dimilikinya, yakni alam yang indah dan peninggalan sejarah.

"Modal pertama, Samosir memiliki keindahan alam yang luar biasa. Pulau besar dalam danau dengan air tawarnya, iklim yang begitu sejuk, dan pemandangannya yang indah. Modal kedua, Samosir merupakan asal-muasal nenek moyang Batak yang pertama, dengan situs budaya dan peninggalannya yang lengkap," tutur Mangindar kepada Tim Liputan6.com di Jakarta.

Dengan anugerah alam yang luar biasa dan potensinya yang besar di bidang pariwisata, sebagai Bupati Samosir, Mangindar ingin mewujudkan kemajuan dan kejayaan Kabupaten Samosir yang sangat ia cintai melalui sektor pariwisata.

"Pemda memiliki Perda rencana jangka panjang dan jangka menengah, utamanya pada sektor pariwisata. Kami sepakat infrastruktur di Samosir harus berorientasi pada pembangunan wisata sesuai dengan visi misi kami 'Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif 2015'," ucap Mangindar.

Bagi Mangindar, industri pariwisata saat ini memiliki potensi nyata sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di daerah, baik menggerakkan ekonomi dan kreativitas masyarakat, serta menjadi pendapatan daerah.

"Pariwisata Samosir digabungkan dengan ekonomi kreatif akan dapat mengembangkan potensi destinasi wisata, seni, budaya yang kreatif dan inovatif, sehingga memiliki nilai jual dan daya saing tinggi, baik tingkat nasional maupun internasional."

Putra asli Samosir ini mengatakan, Kabupaten Samosir sedang fokus membangun Taman Bumi atau Taman Nasional yang ditargetkan selesai tahun 2015 dan diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) atau Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan.

"Saat ini kita sedang melakukan minat khusus berbasis sejarah yakni menggali peninggalan sejarah geologi, akibat letusan Toba yang terjadi ribuan tahun lalu. Akan kita bangun Taman Bumi Geopark Kaldera Toba. Tahun ini akan mulai pusat informasi dan etalasenya dengan semua contoh batuan, tanah yang unik dan khas. Target jadi 2015 dan akan masuk UNESCO," jelasnya.

Mangindar menjelaskan, keberadaan Geopark Kalder Toba sangat penting bagi kelestarian alam dan masyarakat Samosir.

"Geopark ini penting sebagai fungsi konservasi, untuk melestarikan dan melindungi peninggalan sejarah yang juga merupakan barang langka di dunia. Fungsi edukasi, masyarakat diajarkan untuk mengetahui sejarah terbentuknya bumi Indonesia. Dan ketiga fungsi ekonomi, Geopark ini harus dapat memberdayakan masyarakat lokal untuk ekonomi," jelas Mangindar yang pernah menjadi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.

"Tanpa fungsi ekonomi, fungsi edukasi, dan konservasi tidak akan jalan. Sehingga harus menjadi satu kesatuan, itulah pentingnya Geopark," tambahnya.

Pada 27 Maret 2014 lalu, Presiden SBY telah mengukuhkan Danau Toba menjadi Taman Nasional Geopark Kaldera Toba. Pengukuhan ini dilakukan bisa diajukan ke UNESCO untuk menjadi Geopark Global Network (GGN) Caldera Toba.

Sejak tahun 2007, Kabupaten Samosir menyepakati forum kerja sama pembangunan kawasan Danau Toba melalui Lake Toba Management yang melibatkan 11 kabupaten/kota, dari hulu, tengah sampai hilir untuk bekerja bersama-sama menjadi ikon dunia. Di bawah kepemimpinan Mangindar, potensi wisata pulau Samosir semakin berkembang dan mampu menyelenggarakan berbagai event wisata berskala besar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya