Polisi Tunggu Laporan Bawaslu Soal Politik Uang Pemilu 2014

Meski Polri mengklaim bahwa Pemilu Legislatif 2014 berjalan aman, namun masih ditemukan peserta pemilu yang melakukan politik uang.

oleh Edward Panggabean diperbarui 10 Apr 2014, 18:11 WIB
Massa dari Pemoeda Tamansiswa melakukan aksi dengan membawa poster dan duplikat uang, di Yogyakarta. Massa demo untuk mewujudkan percontohan pemilukada bersih dari politik uang. (ANTARA)

Liputan6.com, Jakarta - Meski Polri mengklaim bahwa Pemilu Legislatif 2014 berjalan aman, namun masih ditemukan peserta pemilu yang melakukan politik uang di 5 wilayah Indonesia. Hal itu berdasarkan temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Hasil rekap sementara, ada money politics. Catatan sementara masih di Bawaslu untuk segera dilaporkan ke pihak penyidik," kata Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Dijelaskan Boy, masih ada waktu 5 hari untuk penyidikan awal Bawaslu sebelum diproses penyidik Polri. Adapun 5 wilayah terjadinya kasus politik uang yang ditemukan terjadi di Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Banten, dan Jawa Barat.

Namun Boy tidak merinci lokasi TPS dan pelaku money politics itu. Hanya saja ada langkah tegas untuk menindaklanjuti tindak pidana pemilu tersebut.

"Tentu akan ada langkah hukum lebih lanjut lagi dari tim penyidik pidana pemilu yang tergabung di Sentra Gakkumdu (Polisi, Bawaslu dan Kejaksaan)," tandas Boy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya