Paket Misterius di Kantor Gusdurian Berisi Mercon dan Kabel

Paket itu pertama kali diterima oleh petugas satpam gedung bekas mantan Presiden Abdurrahman Wahid.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 10 Apr 2014, 22:44 WIB
Paket itu pertama kali diterima oleh petugas satpam gedung bekas mantan Presiden Abdurrahman Wahid.

Liputan6.com, Jakarta- Sebuah paket mencurigakan diduga bom ditemukan di bekas Kantor Kordinator Gusdurian Nasional yang merupakan bekas kantor DPP Partai Kebangkitan bangsa (PKB) di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. Paket misterius itu diterima oleh petugas yang berjaga di kantor tersebut sejak dua hari lalu.

"Paketnya sudah diterima 2 hari lalu, bentuknya seperti kiriman paket-paket lain yang dibungkus dalam kotak, berwarna cokelat," ujar Kapolsek Pancoran Kompol Nengah Adi Putra saat dihubungi oleh Liputan6.com, kamis, (10/4/2014).

Dia menjelaskan, paket itu pertama kali diterima oleh petugas satpam gedung bekas mantan Presiden Abdurrahman Wahid bertugas saat masih menjabat sebagai Ketua Umum PKB. Karena nama pengirim tidak tercantum dalam paket tersebut, Satpam itupun curiga dan melaporkan paket tersebut ke polisi.

"Karena khawatir dan takut isi paket tersebut membahayakan, Satpam akhirnya melaporka temuan paket itu tadi jam 20.00," kata Nengah.

Dia menambahakan, untuk mengetahui isi paket tersebut, saat ini tim dari gegana Polda Metro jaya sedang menuju ke lokasi. Ia sendiri mengaku belum dapat memastikan apakah paket tersebut berisi bom atau hanya paket biasa. "Nanti biar gegana yang akan memeriksa. saat ini sedang meluncur ke lokasi, " ujar Nengah.

Kapri, seorang warga sekitar yang berada di lokasi menuturkan, paket itu berisi mercon dan kabel serta surat ancaman bertuliskan 'tidak mengganggu PKB'. Paket itu ternyata sudah berada di lokasi sejak 2 hari yang lalu. Namun hingga kini tak diketahui dari mana paket tersebut.

"Di paket memang tak diketahui siapa pengirimnya," ungkap Kapri. "Itu dulunya kantor PKB. Tapi kini dipakai untuk kumpul kami," ujar Kapri yang mengaku sering berkumpul bersama Gusdurian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya