Liputan6.com, Sumbawa Besar Sungguh miris apa yang dialami bayi malang Sofia yang lahir pada 17 Maret 2014 ini. Bayi asal Desa Berare Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat ini terpaksa harus menjalani perawatan Intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa (RSUD) karena mengalami cacat lahir pada bagian wajahnya.
Anak kedua dari pasangan Usman dan Datia ini mengalami kelainan sejak dalam kandungan atau biasa disebut dengan istilah Multiple Congenital, yakni hidung dan mulutnya menyatu.
Advertisement
Datia, sang ibu mengaku dirinya tidak menyangka bayinya akan lahir dalam keadaan tidak normal. Kala itu saat pemeriksaan kandungan (USG) pihak RSUD enggan memberitahu kondisi janinnya.
"Pihak rumah sakit tidak memberi tahu saya hasil USGnya. Kata bidannya nanti saya akan kaget," ujar Datia seperti ditulis Sabtu (12/4/2014).
Ironisnya, meski melahirkan secara normal pihak RSUD Sumbawa tidak langsung memperlihatkan bayinya kepada Datia. Setelah dua hari orangtua baru diberikan surat keterangan rekam medis yang memberitahukan bayinya mengalami kelainan pada bagian wajah.
Direktur RSUD Sumbawa Dr. Selvi menjelaskan bahwa setelah seminggu dirawat di RSUD Sumbawa, Sofia rencananya akan di rujuk ke RSUP NTB. Sebab, Sofia harus menjalani perawatan yang lebih intensif.
Dr Selvi menjelaskan, selain mengalami cacat wajah ia juga mengalami cacat pada bagian tangan. Jari tangan Sofia tidak beraturan dengan jumlah yang tidak normal seperti bayi lainnya.
Sofia juga mengalami kesulitan untuk minum susu akibat saluran pencernaan yang menyatu dengan kerongkongan sehingga pihak dokter memberikan asupan gizi melalui selang dari mulut langsung ke dalam lambungnya.
"Perlu kehati-hatian untuk merawat Sofia. Selain cacat muka, Sofia juga mengalami kesulitan untuk mencerna makanan akibat saluran pernapasan dan kerongkongannya menyatu, jadi harus cepat di rujuk ke RSUP NTB" Jelas Selvi.