Liputan6.com, Jakarta Kepedulian terhadap penderita disabilitas atau penyandang cacat, ditunjukkan oleh para mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK UNPAD) Bandung lewat bakti sosial (Baksos).
Seperti yang tercantum dalam akun resmi media sosial twitter @fkunpadfair2014. "Mega baksos FK UNPAD Fair kali ini mengangkat tema disabilitas lebih spesifik ke tuna daksa," tulis admin twitter tersebut. Pemberitahuan ini sudah disebarkan ke masyarakat luas sejak 9 April 2014.
Dalam baksos tersebut, mahasiswa FK UNPAD mengajak orang-orang yang tidak beruntung untuk mendapatkan kaki dan tangan palsu. "Kita bakal mengadakan pembagian kaki dan tangan palsu gratis kepada mereka yang membutuhkan. Buat kalian yang memiliki kenalan atau pernah melihat yang kurang beruntung dan memerlukan bantuan. Bisa didaftarkan dengan mengisi form persyaratan yang terdapat pada website tinyurl.com/jwnysun," tulisnya.
Persyaratan tersebut terdiri dari mereka yang mengalami kecacatan berupa amputasi tangan ataupun kaki, mereka yang kurang mampu, berusia sekitar 15-45 tahun, mampu datang ke lokasi acara, berdomisili di Jawa Barat dan melengkapi berkas atau form pendaftaran. "Mega baksos ini hanya untuk wilayah Bandung, Sumedang dan sekitarnya. Untuk di luar daerah itu kami belum bisa. Lokasi berada di Jatinangor dan peserta harus datang ke lokasi. pendaftaran hanya dibuka via email cek di blog kami fkunpadfair.blogspot.com," kata Fachri salah satu panitia penyelenggara acara yang dihubungi Tim Health Liputan6.com, Jumat (11/4/2014)
Acara tersebut diadakan dalam dua tahap yang pertama pada 4 Oktober 2014 untuk pengukuran dan 29 November 2014 pembagian di Balai Santika kampus UNPAD, Jatinangor, Bandung, Jawa Barat. Acara yang bertema 'Brain creative with no limit' ini tidak dipungut biaya apapun.
Karena antusiasme masyarakat yang besar, dalam twitter dikatakan pendaftaran yang seharusnya ditutup sampai tanggal 25 September 2014 , untuk sementara ditutup hingga 16 April 2014. Dalam blog milik FK UNPAD dijelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat umum bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkreasi dan berprestasi tanpa melihat profesi maupun kondisi fisik.
Selain itu untuk penerima tangan palsu ada kriteria khusus yang bisa menerima bantuan. Sebaiknya potongan berbentuk silindris bukan konus, luka sudah sembuh benar, kekuatan otot sudah cukup untuk mengangkat tangan dan yang mengalami amputasi karena gangguan vaskular atau diabetis haru dipertimbangkan karena kemungkinan amputasi ulang sangatlah besar.
Sedangkan untuk penerima kaki palsu, kriteria khususnya yaitu bentuk potongan konus bukan silindris, luka sudah sembuh benar, bagian yang puntung padat, pasien cukup bugar, pasien mampu berdiri dengan satu kaki minimal 15 sampai 20 menit.
Peduli Penyandang Cacat, FK UNPAD Bagi Tangan dan Kaki Palsu
Mahasiswa FK UNPAD menggelar bakti sosial berbagi kaki dan tangan palsu untuk kaum disabilitas yang berada di sekitaran Jawa Barat.
diperbarui 11 Apr 2014, 17:32 WIB(Foto:Twitter)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ratusan Polisi Dikerahkan Jaga Pemungutan Suara di TPS Rokan Hulu
Ratusan Polisi dan Pengawas Bawaslu Dikerahkan Awasi Masa Tenang Pilkada Rokan Hilir
Polda Riau Gelar Doa Pilkada Damai, Ustaz: Jangan Bercerai karena Beda Pilihan
Ibadah Mbah Moen Tak Ada yang Spesial, tapi Mengapa jadi Wali? Ini Rahasia yang Diungkap Putranya
Baru Jalani Satu Pertandingan, Manajer Manchester United Sudah Dihujani Kritikan
Jokowi Bertemu Kiai Khos NU Jawa Tengah Bahas Pilkada Aman dan Damai
Polisi Dilarang Bawa Senjata Api Saat Jaga TPS di Pilkada Serentak 2024
Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Akibat Luka Tembak
Kapolda Metro Jaya Beberkan Jumlah TPS Rawan pada Pilkada 2024 di Wilayahnya
Nagita Slavina Boyong UMKM Sajikan Kuliner Internasional dari Poffertjes sampai Cokelat Dubai di Jajarans Festival
Apa Bahan Pembuatan Triangle: Panduan Lengkap Alat Musik Ritmis
Ada Rumor Pindah ke Fenerbache, Cristiano Ronaldo Isyaratkan Setia di Al Nassr