Tiongkok Tuduh Microsoft Lepas Tanggung Jawab

Hingga saat ini diperkirakan masih ada sekitar 200 juta PC di Tiongkok yang masih mengadopsi Windows XP.

oleh Adhi Maulana diperbarui 14 Apr 2014, 08:25 WIB
Hadir selama kurang lebih 13 tahun, Windows XP menjadi sistem operasi yang paling lama mendapat dukungan dari Microsoft.

Liputan6.com, Beijing Dihentikannya dukungan terhadap sistem operasi lawas Windows XP oleh Microsoft ternyata berbuntut panjang. Salah satu
media ternama asal Tiongkok (China), Xinhua, menyebutkan jika pihak Microsoft telah melepaskan tanggung jawabnya terhadap
sistem operasi PC yang paling banyak diadopsi di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Xinhua melansir, survei yang dilakukan oleh perusahaan riset Zhongguancun Online mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih ada sekitar 200 juta PC di Tiongkok yang masih mengadopsi Windows XP. Jumlah tersebut diklaim hampir 70% dari seluruh PC yang ada di Tiongkok.

Lebih lanjut dijelaskan, banyak pengguna PC di Tiongkok yang enggan untuk beralih ke sitem operasi yang lebih modern, seperti Windows 7, 8 dan 8.1 karena harganya yang dianggao terlalu mahal.

Sebagai contoh, software Windows 8 di Tiongkok dijual seharga 988 yuan atau sekitar USD 159 (Rp 1,8 juta). Belum lagi untuk dapat menjalankan OS Windows 8 mereka juga diharuskan melakukan upgrade di sisi perangkat.

Berbeda dengan Tiongkok, Inggris beserta Belanda menempuh jalan berbeda untuk setidaknya dapat mempertahankan Windows XP sementara. Menurut yang dilaporkan laman V3, kedua negara itu telah mengajukan penangguhan masa 'pensiun' Windows XP pada Microsoft.

Dengan permohonan ini, pihak Microsoft kabarnya akan memberikan masa perpanjangan dukungan windows XP untuk wilayah Inggris dan Belanda hingga April 2015 mendatang.

Namun permohonan penanguhan itu tidaklah gratis. Diinformasikan bahwa pemerintah Inggris diharuskan mengeluarkan dana sebesar USD 200 per PC-nya. Pemerintah Inggris sendiri diketahui masih memiliki sekitar 800 ribu unit PC yang mengadopsi Windows XP.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya