Liputan6.com, New York - Demi mendapatkan karyawan yang setia, perusahaan kadang harus rela mengeluarkan dana dalam jumlah besar. Itu seperti dilakukan perusahaan jual beli online Amazon.com yang menawarkan bayaran senilai US$ 5.000 atau Rp 57 juta (Kurs: Rp 11.400) bagi karyawan yang mau melepas pekerjaannya.
Seperti dikutip dari CNN Money, Senin (14/4/2014), CEO Amazon Jeff Bezos dalam suratnya pada pemegang saham mengumumkan sebuah program bertajuk `Play to Quit`. Program ini ditujukan untuk memastikan Amazon hanya mempekerjakan para pegawai yang memang sangat ingin mengabdi pada perusahaan.
Advertisement
"Tujuannya adalah membuat para pegawai berpikir sejenak tentang apa yang sebenarnya merekan inginkan. Para pegawai yang merasa bekerja di tempat yang tidak mereka inginkan dapat mengganggu kesehatan pegawai itu sendiri atau perusahaan," ungkap Bezos dalam tulisannya.
Setiap tahun. Bezos mengaku akan menawarkan bayaran tersebut pada setiap pegawai yang inging keluar dari perusahaan.
Amazon telah beberapa kali melakukan eksperimen terkait program tersebut. Kini giliran 40 ribu karyawan gudang yang menerima tawaran tersebut.
Para pegawai baru diberi tawaran pesangon senilai US$ 2.000 atau Rp 22,8 juta untuk keluar. Rencananya, setiap tahun tawaran tersebut akan naik sebesar US$ 1.000 hingga menyentuh angka US$ 5.000.
Kurang dari 10% karyawan menerima tawaran itu dan memilih meninggalkan perusahaan.
Bezos mengaku ide itu datang dari riteler pakaian online, Zappos yang dibeli Amazon pada 2009. Zappos sejauh ini masih beroperasi sebagai unit terpisah dari situs utama Amazon.
Perusahaan riteler global itu kini tengah dalam proses menambah pegawai gudang yang baru guna memangkas waktu pengiriman pada karyawan. Kini Amazon melayani sekitar 96 lebih lokasi.
Tercatat sekitar 117.300 karyawan tetap dan kontrak hingga tahun lalu. Angka tersebut naik sekitar sepertiganya di awal tahun.