Cari MH370, Kapal Selam Mini Teliti Benda Diduga Tumpahan Minyak

Lapisan licin diduga tumpahan minyak dilaporkan terdeteksi di lokasi pencarian pesawat hilang Malaysia Airlines MH370, pada Minggu 13 April.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Apr 2014, 14:13 WIB
Bluefin (Reuters)

Liputan6.com, Perth - Benda licin diduga tumpahan minyak dilaporkan terdeteksi di lokasi pencarian pesawat hilang Malaysia Airlines MH370, pada Minggu 13 April 2014. Kapal selam mini Bluefin 21 pun akan dikerahkan untuk mendeteksi lapisan licin itu.

"Lapisan licin diduga minyak itu terdeteksi kapal Australia Ocean Shield," ungkap Kepala Badan Pusat Koordinasi Bersama (JACC) Angus Houston, pada konferensi pers di Perth, seperti dilansir dari Channel News Asia, Senin (14/4/2014).

Keikutsertaaan kapal selam mini ini diumumkan oleh para pejabat Australia dalam konferensi pers tersebut.

Houston menuturkan, tumpahan diduga minyak sebanyak 2 liter telah diambil untuk pengujian. Proses tersebut akan memakan waktu beberapa hari.

Meski tak ada 'ping' atau sinyal lagi yang ditangkap mesin pencari, lanjut Houston, kini masih ada petunjuk untuk diselidiki. Mungkin ketiadaan sinyal itu terjadi karena baterai dari kotak hitam atau black box sudah mati.

Kotak hitam dari pesawat yang hilang itu punya masa aktif sekitar 30 hari. Sementara pesawat Boeing 777-200ER yang membawa 239 orang itu telah hilang 37 hari.

"Tanpa sinyal yang terdeteksi sejak Selasa 8 April, saatnya untuk memulai pencarian di dasar laut. Pencarian menggunakan mesin penangkap sinyal oleh kapal angkatan laut Ocean Shield, yang telah berhenti pada hari Senin ini," beber Houston.

"Ini bisa meningkatkan harapan, bahwa penemuan ini akan membuahkan hasil untuk menemukan puing-puing MH370," papar Houston menambahkan Bluefin 21 akan diturunkan pada Senin malam waktu Perth.

Hasil kerja kapal selam kecil itu, urai Houston, akan memakan waktu 24 jam. Lalu akan dikompilasi dengan data lainnya.

Dalam kesempatan itu, Houston juga mengingatkan, kedalaman laut yang akan dijelajah Bluefin 21 sebenarnya di luar batas kemampuan kapal selam mini itu. (Yus Ariyanto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya