Liputan6.com, Jakarta - Partai Hanura mendapat hasil yang kurang memuaskan dalam Pemilu Legislatif 9 April lalu. Mengenai hal itu, Ketua DPP Partai Hanura, Fuad Bawazier mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi.
"Itu memang harus dievaluasi, karena dari perolehan suara terus terang saja kami tidak ada yang puas," kata Fuad di Gedung KPK, Jakarta, Senin (14/4/2014).
Ia menyatakan, dengan suara yang diperoleh Hanura, pencalonan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (Win-HT) sebagai calon presiden dan wakil presiden dari Hanura sudah tidak realistis lagi. "Saya kira pencalonan itu kan sudah selesai dengan sendirinya. Sudah tidak realistis kan," tegas Fuad.
Hanura, sambungnya, tetap kecewa dengan hasil pileg meskipun lolos dari ambang batas perolehan suara minimal partai politik untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi di parlemen. "Kami bersyukur lolos PT, tapi kami sangat kecewa. Dan itu kami evaluasi," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Fuad, evaluasi dilakukan untuk menemukan akar permasalahan kenapa suara Hanura di pileg tak sesuai harapan.
"Siapa kira-kira masalahnya, masalahnya apa, atau kerjaan apa. Tapi kami harus membaca secara resmi di dalam suatu partai. Sehingga tidak etis kalau saya mengungkapkan sekarang," ujarnya.
Saat ini, tambah dia, baru diinventarisir permasalahan yang menyebabkan Hanura memperoleh hasil tidak memuaskan. Namun, Hanura kata dia, masih ingin menunggu semuanya selesai penghitungan suara resmi dari KPU.
"Itu nanti akan dibahas dulu. Kami memang masih menunggu sampai hasil penghitungan ini kelar dulu, jangan sampai membikin semacam suasana keruh atau pun apa itu," tukas Fuad. (Raden Trimutia Hatta)
Advertisement