Liputan6.com, Jakarta Sejak kecil Frans D'Academy sudah bercita-cita menjadi penyanyi. Memang Frans dibesarkan dari keluarga musisi. Darah seninya pun mengalir dari sang kakek dan juga ayahnya.
Frans D'Academy sudah sering bernyanyi dari panggung ke panggung sejak dirinya masih berusia empat tahun. Bahkan, saat biduan asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan tersebut tampil dalam acara kampanye akbar di kampung halamannya terjadi sebuah kehebohan.
Advertisement
Kontestan yang mengikuti audisi di Jakarta itu mengungkapkan kisahnya saat tampil di acara tersebut. "Waktu itu kan jarang penyanyi cilik, pas Frans nyanyi orang-orang pada lari buat nonton sampai gerobak kacang ada yang terbalik karena tertabrak," katanya saat ditemui di Kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (14/4/2014).
Lantaran kejadian tersebut, keesokan harinya Frans langsung masuk salah satu suratkabar di sana. Dalam berita tersebut yang dibahas bukan karena kerusuhan saat dirinya tampil, namun karena Frans memiliki suara emas.
"Judul beritanya Frans memiliki suara emas walau masih kecil. Waktu itu Frans kan masih kecil, belum bisa baca, bagaimana cara menghafal lagu," kenang kontestan yang juga tergabung di Sanggar Seni Reti Benas, Lubuk Linggau sebagai penyanyi daerah.
Tak hanya itu, Frans juga sudah sering mengikuti lomba mulai dari tingkat kabupaten sampai provinsi. Bahkan, biduan tersebut sering mewakili daerahnya dalam berbagai lomba.
"Kelas lima SD Frans ikut dua festival dangdut tingkat kabupaten, alhamdulillah juara satu, hingga SMA Frans dapat juara terus. Sampai terakhir juara satu, lomba nyanyi lagu dangdut dan melayu se-Sumatera Selatan. Terakhir tahun 2005 Frans dan teman-teman mewakili Sumatera Selatan untuk pertunjukan daerah di Nusa Dua, Bali," tutup Frans.