PPP Klaim Lebih Dulu Usulkan Jokowi Jadi Capres

Waketum PPP Emron Pangkapi menegaskan partainya sudah lebih dulu mengusulkan Jokowi menjadi calon presiden ketimbang PDIP.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 14 Apr 2014, 19:12 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy terpilih jadi Ketua Umum PPP dalam Muktamar VIII PPP di Surabaya, Jawa Timur. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi menegaskan partainya sudah lebih dulu mengusulkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi menjadi calon presiden ketimbang PDIP.

"Penetapan usulan Jokowi sebagai capres sebenarnya lebih awal daripada PDIP. Waktu itu (sebelum Jokowi deklarasi capres) disampaikan partai oleh Sekjen PPP Pak Romahurmuziy ke Pak Jokowi," kata Emron di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2014).

Menurut Emron, PPP memiliki sejarah yang baik akan hubungan kerja sama dengan PDIP. Dia mencontohkan ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi presiden dan wakilnya dari PPP, yakni Hamzah Haz.

Karena itu, menurut Emron PPP bisa saja berkoalisi dengan partai yang memiliki ideologi keumatan atau berbasis massa Islam. Namun begitu, PPP menurutnya tidak menutup kemungkinan dan sangat terbuka untuk bekerja sama dengan partai nasionalis seperti PDIP.

"Keputusan koalisi sangat jelas, membuka koridor keumatan, PPP membuka capres dan cawapres. Andaikan berkoalisi dengan partai nasionalis maka nasionalis kebangsaan, bisa koalisi dengan PDIP. Seperti zaman Megawati-Hamzah Haz," ujar Emron.

Diakui Emron, peluang koalisi dengan partai poros tengah juga sangat terbuka. Akan tetapi, partai tengah atau partai yang berbasis Islam harus memunculkan figur yang bisa jadi pemersatu antarparpol.

"Secara teoritis, tak ada persoalan jika bisa dilakukan. Ternyata partai tengah suaranya bagus, sehingga adakah figur yang menyatukan partai, itu pertanyaannya" pungkas Emron. (Raden Trimutia Hatta)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya