Debut Perdana, Saham Lorena Melemah Rp 5

Saham Eka Sari Lorena Transport Tbk melemah Rp 895 per saham pada pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Apr 2014, 09:25 WIB
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Saham PT Eka Sari Lorena Transport  Tbk (LRNA) sempat dibuka melemah Rp 5 menjadi Rp 895 per saham dari harga saham perdana yang ditetapkan di level Rp 900 per saham

Harga saham Lorena sempat berada di level tertinggi Rp 990 per saham dan level terendah Rp 895 per saham. Pada debut perdananya, transaksi perdagangan saham sebanyak 118 kali dengan volume perdagangan saham 3.000 lot. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 1 miliar.

Pada transaksi perdagangan saham pukul 09.16 WIB, saham LRNA melemah 10% ke level Rp 810 per saham. Saham ini sempat berada di level tertinggi Rp 990 dan level terendah Rp 805 per saham pada pukul 09.17 WIB.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 3.068 kali dengan volume perdagangan saham 139.287. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 12,1 miliar.

PT Eka Sari Lorena Transport Tbk mencatatkan saham di pasar modal Indonesia pada Selasa 15 April 2014. Jumlah saham yang dicatatkan mencapai 350 juta saham dengan komposisi jumlah penawaran saham perdana ke publik sebesar 150 juta saham dan saham pendiri sebesar 200 juta saham.

Harga penawaran saham perdana yang ditawarkan Rp 900 per saham dengan nilai nominal Rp 500. Jadi perseroan memperoleh dana sekitar Rp 135 miliar dari hasil penawaran saham perdana. Sehingga kapitalisasi pasar saham yang terbentuk mencapai Rp 315 miliar.

Selain saham, perseroan juga menawarkan waran sebanyak 30 juta waran. Harga waran yang ditawarkan sekitar Rp 950 per waran.

Perseroan akan menggunakan dana IPO untuk pengembangan investasi baru sebanyak 81% antara lain penambahan armada bus antar kota antar provinsi (AKAP), APTB, BKTB, dan rekondisi bus lama.

Lalu sisa dana IPO untuk fasilitas infrastruktur dan workshop Busway Transjakarta di Ceger, Jakarta Timur sebanyak 16%, dan untuk modal kerja sebanyak 3%.

Sedangkan dana penerbitan waran digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan di masa mendatang. Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Valbury Asia Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya