Makin Pintar, Kacamata Bisa Deteksi Sel Kanker

Kacamata berteknologi tinggi itu diklaim bisa membantu ahli bedah mengidentifikasi dan membasmi sel kanker.

oleh Iskandar diperbarui 16 Apr 2014, 07:09 WIB
theweek.co.uk

Liputan6.com, Amerika Serikat Kanker sudah bukan lagi sebuah penyakit langka. Terlebih penyakit ini terkadang tak bisa diberantas secara tuntas dan agak sulit dideteksi. Untuk itu salah seorang ilmuwan mengembangkan kacamata pintar khusus yang dapat digunakan untuk mendeteksi sel kanker.

Kacamata berteknologi tinggi itu diklaim bisa membantu ahli bedah untuk mengidentifikasi dan membasmi sel kanker dengan menyorot jaringan yang terkena saat mereka melakukan operasi.

Selain itu , perangkat ini juga memungkinkan ahli bedah untuk merekam dan meninjau operasi, di mana telah diuji pada pasien yang menderita kanker payudara dan kanker kulit.

Kacamata tersebut bahkan bisa mengurangi risiko operasi kedua. Jaringan yang sakit dan sehat seringkali sulit untuk dibedakan, maka dari itu banyak ahli bedah yang malah memberantas jaringan sehat sehingga kemudian sel kanker bisa tumbuh kembali.

Menurut laporan Business Week, antara 20 dan 40 persen wanita yang menjalani lumpectomy atau operasi pengangkatan kanker payudara, terpaksa harus kembali lagi untuk melakukan operasi kedua.

Kacamata yang belum disebutkan namanya itu kini tengah dikembangkan oleh Dr Samuel Achilefu, professor dari Washington University School of Medicine di St Louis, yang terinspirasi untuk merancang kacamata teknologi militer.

Mengutip laman The Week, Selasa (15/4/2014), ia dilaporkan sudah mulai membuat prototipe dengan dana yang diperoleh dari National Cancer Institute. Untuk menggunakan kacamata ini, dokter terlebih dulu harus menyuntikkan pasien dengan penanda fluorescent inframerah, yang mengalir ke tubuh dan terperangkap di dalam sel-sel kanker.

Selama operasi, sebuah sensor inframerah pada kacamata akan mendeteksi lokasi sel yang sakit dan menampilkannya ke lensa kacamata. "Ini adalah perangkat cerdas yang sangat berguna bagi dunia kesehatan dan menurut saya ini bisa digunakan di begitu banyak tempat," kata Achilefu.

Untuk biaya produksi sepasang kacamata, diperkirakan akan menelan biaya US$ 10 ribu atau sekitar Rp 114 juta. Proyek tersebut kemungkinan akan selesai pada akhir tahun ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya