Bayi Alergi, Ibu Harus Berhenti Menyusui?

Bila alergi muncul pada bayi saat masih menyusui, sebenarnya ibu tidak perlu khawatir dan langsung berhenti menyusui.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 16 Apr 2014, 12:00 WIB
Kaum ibu yang memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kerap tak menyadari dirinya tengah berbadan dua lagi. Akibatnya, sang ibu kewalahan.

Liputan6.com, Jakarta Bila alergi muncul pada bayi saat masih menyusui, sebenarnya ibu tidak perlu khawatir dan langsung berhenti menyusui. Karena alergi anak bukan disebabkan oleh ASI.

Seperti disampaikan oleh ahli alergi dan imunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Zakiudin Munasir, Sp. A (K) bahwa alergi bayi muncul bukan karena ASI dan harus dicari tahu penyebabnya. "Maka itu jangan berhenti menyusui dan cari tahu penyebab alerginya."

Zakiudin pun membagi tiga jenis alergi pada bayi sebagai berikut:

1. Atopic Dermatitis

Atopic dermatitis juga dikenal dengan eksim, kondisi medis yang ditandai dengan kulit yang kemerahan, kering, radang dan gatal (biasanya pada siku dan lutut).

2. Rhinitis alergi

Gejala utama alergi rhinitis dapat terlihat pada hidung dan mata. Pada hidung, biasanya tandanya sama dengan flu seperti mengeluarkan ingus, napas tersumbat, bersin-bersin dan gatal. Selain itu mata kemerahan serta telinga membengkak.

3. Asma

Zakiudin mengatakan, asma biasanya dipengaruhi oleh lingkungan kotor seperti polusi dan udara lembap. Pada usia dini, asma biasanya dialami oleh 7 dari 10 anak.

Perlu diketahui, menurut Zakiudin biasanya ketiga jenis alergi ini sering akibat alergi susu sapi. "4 dari 10 bayi alergi akan asma dan rhinitis. Jadi jaga kontak makanan. Bila ASI tidak keluar, jangan langsung diberi susu sapi. Karena pencernaan bayi belum sempurna sehingga bayi harus perlahan minum susu yang diproses khusus dan dipisahkan proteinnya atau disebut susu hidrolisis. Karena setidaknya ada 20 protein dalam susu sapi yang bisa merangsang terjadinya alergi."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya