Rentannya Anak-anak dari Aksi Kekerasan

Kasus kekerasan pada anak terus meningkat. Komnas PA menyebutkan, tahun 2013 jumlah kasus kekerasan pada anak meningkat menjadi 60%.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 16 Apr 2014, 12:56 WIB
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini, sering terjadi kasus kekerasan terhadap anak. Anak yang seharusnya dijaga dan dilindungi malah dianiaya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (16/4/2014), kasus kekerasan pada anak terus meningkat. Berdasarkan data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PA) menyebutkan, pada tahun 2013 jumlah kasus kekerasan pada anak meningkat 60% jika dibandingkan dengan tahun 2012.

Pada tahun 2013, Komnas PAI mencatat, terjadi 1.620 kasus kekerasan pada anak. Dari jumlah itu terbagi menjadi 490 kasus kekerasan fisik (sebesar 30%), 313 kasus kekerasan psikis (sebesar 19%), dan yang terbanyak adalah kasus kekerasan seksual sebanyak 817 kasus (sebesar 51%).

Kekerasan seksual terhadap anak tentunya harus mendapatkan perhatian yang serius. Karena, kasus seperti itu meninggalkan trauma sangat mendalam bagi anak-anak.

Namun, ironisnya, pelaku kekerasan terhadap anak sangat mengejutkan. Hampir rata-rata pelaku adalah orang-orang yang seharusnya melindungi sang anak.

Pelaku kekerasan ternyata sebanyak 24% justru berasal dari keluarga. Lalu sebanyak 56% berasal dari lingkungan sosial. Dan dari hasil penelitian Komnas PAI ternyata, sebanyak 17% kekerasan terhadap anak terjadi di sekolah.

Kemudian, pada 2013, tercatat 181 kasus yang berujung pada tewasnya korban. Sedangkan pada 141 kasus korban menderita luka berat, dan 97 kasus korban luka ringan.

Hal itu sungguh sangat memprihatinkan. Semua data menunjukkan, bagaimana anak-anak sangat rentan terhadap kekerasan. Ketidakberdayaan anak-anak kerap dimanfaatkan orang-orang dewasa untuk melakukan tindak pelecehan dan kekerasan. (Yus Ariyanto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya