Nasionalis, Mobil Non Italia Dibungkus Kantong Plastik

Fiat memberlakukan aturan membungkus kendaraan yang diproduksi di luar Italia dengan kantong plastik.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 17 Apr 2014, 07:59 WIB
(belum) Fiat memberlakukan aturan membungkus kendaraan yang diproduksi di luar Italia dengan kantong plastik

Liputan6.com, Turin - Beberapa pekerja dari produsen mobil terbesar Italia, Fiat, melakukan tindakan unik yaitu membungkus kendaraan yang mereka miliki dengan kantong plastik besar. Mobil yang dibungkus ini merupakan mobil yang diproduksi pabrikan di luar Italia.

Melansir laman Worldcarfans, Kamis (17/4/2014), Departemen Marketing Fiat memikirkan cara yang cerdik untuk membujuk pekerja mereka membeli mobil yang diproduksi dengan tangan mereka sendiri. Fiat juga menyarankan mobil produksi asing yang dimiliki karyawan mereka ikut dilego.

Tindakan nasionalis yang dilakukan Fiat merupakan bagian dari kampanye promosi untuk membujuk para pekerja dari pabrik Mirafiori dan Pomigliano membeli mobil Fiat. Selain itu Fiat juga memberi diskon khusus yang berlaku untuk beberapa model garapannya.

Pekerja Fiat mendapat keuntungan dari diskon yang meningkat jadi sebesar 26% yang awalnya hanya 12%. Fiat juga memberi insentif 1.000 Euro atau sekitar Rp 15,8 juta (kurs Rp 15.834 per Euro) jika pekerja tersebut mengganti mobil asing mereka dengan mobil yang diproduksi kelompok Fiat.

Beberapa pekerja Fiat Grup merasa geli dengan aturan baru pada perusahaan tempat mereka bekerja. Sementara itu, beberapa pekerja Fiat yang lain merasa kesal dengan aturan tersebut karena menemukan mobilnya telah dibungkus dalam kantong plastik.

Juru bicara Fiat menjelaskan bila Fiat akan melakukan segala kemungkinan untuk memproduksi penjualan produknya. Ia termotivasi dengan aturan unik dari perusahaannya yang mendukung perkembangan industri mobil dalam negeri meskipun dengan aturan yang tak biasa.

Aturan unik ini bisa saja ditiru oleh negara berkembang yang sedang merintis industri otomotif, terlebih negara tersebut juga memiliki kebijakan memproduksi mobil murah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya