Liputan6.com, Jakarta Ekonomi China tumbuh 7,4% sepanjang kuartal I 2014, angka tersebut melambat jika dibandingkan dengan kenaikan pada kuartal IV 2013 sebesar 7,7%. Angka tersebut merupakan pertumbuhan tahunan China terparah sejak kuartal-III 2012 saat PDB-nya juga menyentuh 7,4%.
Senior Ekonom Bank Standard Chartered, Fauzi Ichsan mengungkapkan melambatnya ekonomi China tersebut tidak akan mempengaruhi secara signifikan kinerja ekspor Indonesia. Hal itu disebabkan perlambatan ekonomi China diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi secara global yang disokong Amerika Serikat dan Eropa.
"Kalau menurun ekspornya, sepertinya tidak karena pertumbuhan ekonomi global kan naik," kata Fauzi saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (16/4/2014).
Fauzi menuturkan, sebenarnya menurunnya ekspor Indonesia beberapa waktu lalu tidak semata-mata karena penurunan pretumbuhan ekonomi China, melainkan lebih dikarenakan turunnya harga komoditas.
Advertisement
"Harga batubara, minyak bumi turun tajam, otomatis ekspor Indonesia terburuk dan anjloknya harga komoditas memang sedikit banyak melambatnya ekonomi di China tapi bagi saya alasan utama adalah revolution shale gas di AS," paparnya.
China mengalami laju pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam 18 bulan terakhir di level 7,4% pada kuartal-I 2014. Data resmi dari pemerintah China tersebut menggambarkan lemahnya tindakan pemerintah guna menjaga stabilitas pertumbuhan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.
Seperti dikutip dari Reuters, para pembuat kebijakan di China telah menetapkan beberapa stimulus guna mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi jangka pendek yang tengah menimpanya. Para analis memprediksi China akan terus kehilangan peluang untuk tumbuh hingga pertengahan tahun.
Dalam rentang Januari hingga Maret 2014, PDB China tercatat sebesar 7,4% dan lebih rendah dari level 7,7% pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi China itu juga nyaris setara dengan hasil survei pada para analis yang memprediksi PDB-nya berada di level 7,3%. Angka tersebut merupakan pertumbuhan tahunan China terparah sejak kuartal-III 2012 saat PDB-nya juga menyentuh 7,4%.