DPR Minta Menteri BUMN Erick Thohir Ambil Sikap soal Kebocoran Data Pertamina

Menurut Herman, Menteri BUMN Erick Thohir harus memerhatikan kejadian data bocor PT Pertamina itu agar tidak terulang kembali.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2021, 13:42 WIB
Pertamina pastikan pasokan BBM dan LPG di Sumbagsel aman saat ramadan dan jelang Idul Fitri 1442 Hijriah (Dok. Humas Pertamina MOR II / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron menyoroti persoalan data PT Pertamina (Persero) yang diretas dan bocor beberapa waktu lalu.

Menurut Herman, Menteri BUMN Erick Thohir harus memerhatikan kejadian data bocor PT Pertamina itu agar tidak terulang kembali.

"Ya tentu menteri harus mengeluarkan kebijakan tertentu," kata Herman melalui keterangan tertulis, Rabu (21/4/2021).

Sebelumnya, sistem komputer milik PT Pertamina EP disebut telah dibobol oleh sekelompok peretas bernama RansomEXX. Kabar ini seperti dicuitkan akun Twitter spesialis siber crime Dark Tracer @darktracer_int.

Menurut Dark Tracer, hacker tersebut telah mengantongi dan membocorkan data internal milik perusahaan PT Pertamina EP di situs dark web.

"Geng RansomEXX mengklaim telah meretas perusahaan minyak dan gas alam milik negara Indonesia dan membocorkan data internal ke DarkWeb," cuit @darktracer_int pada Selasa, 23 Maret 2021.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ada Selain Pertamina

Pertamina pastikan pasokan BBM dan LPG di Sumbagsel aman saat ramadan dan jelang Idul Fitri 1442 Hijriah (Dok. Humas Pertamina MOR II / Nefri Inge)

Akun itu juga menyebutkan, selain Pertamina, ada 26 korban yang dicuri datanya oleh para hacker. 26 korban itu merupakan perusahaan-perusahaan di sektor yang sama seperti PT Pertamina EP.

"Di antara korban yang data internalnya dibocorkan ke #DarkWeb oleh geng #ransomware, ada 26 korban di sektor Pertambangan, Minyak, Gas," tulis Dark Tracer.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya