Liputan6.com, Jakarta Kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan petugas kebersihan di TK Jakarta International School (JIS) membuat pihak sekolah mengimbau orangtua murid tutup mulut. Ketakutan pihak sekolah internasional di kawasan Pondok Indah itu ditunjukan dengan adanya email untuk orangtua murid.
Sejak kasus pencabulan bocah TK berinisial AK (6) tercium media, pihak sekolah mulai mendekati para wali murid. Hal tersebut diungkapkan ibu korban T saat dihubungi Tim Health Liputan6.com, Kamis (17/4/2014).
"Pihak sekolah mengirimkan email kepada semua orangtua murid kecuali saya. Saya simpan email itu, teman dekat saya yang orangtua murid di sana juga yang memberitahukan itu," kata T dengan suara penuh emosi.
Pesan elektronik tersebut berisi imbauan untuk para orangtua agar tidak memberikan informasi apapun."Isinya itu pihak sekolah mengatakan pemberitaan di media tidak sepenuhnya benar. Para orangtua murid sebaiknya tidak memberikan Informasi apapun kepada pihak manapun," kata T.
Melihat email ini, hati T semakin sakit sehingga wanita kelahiran tahun 1974 ini bersikukuh mengusut kasus ini sampai tuntas. "Saya sakit hati, kecewa, marah. Mereka pikir saya bodoh, ini pihak sekolah sudah mulai takut mungkin sehingga mulai mendekati orangtua lain. Saya pasti mengusut kasus ini sampai selesai," kata T.
Seperti diketahui, bocah A menjadi korban tindakan asusila di sekolahnya sendiri yang diduga dilakukan petugas kebersihan. Sejauh ini polisi baru menetapkan 2 tersangka dalam kasus pelecehan seksual bocah A, yakni pria berinisial AI dan VA yang bekerja sebagai petugas kebersihan di sekolah korban. Seorang perempuan berinisial AF yang awalnya diduga terlibat, dilepaskan.
Sejak kasus ini terungkap, kemungkinan korban pelecehan seksual di TK JIS diperkirakan tidak hanya satu orang. T mengungkapkan ada ibu lain yang curiga anaknya mengalami hal yang sama. Bahkan Komnas PA mengatakan, ada dua korban lagi yang diduga mengalami hal yang sama.
Baca Juga:
Advertisement
Ibu Siswa TK JIS Sebut Ada WNA yang Curiga Anaknya Juga Korban