Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan konsumen yang semakin kompleks dan mengutamakan efisiensi menuntut para operator seluler agar terus menghadirkan produk layanan yang mampu mengakomodasinya. Selain itu, penggunaan perangkat mobile seperti tablet dan smartphone pun kini sudah semakin umum di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Kondisi itu membuat para operator kian fokus dalam menggarap lini bisnis data dan layanan digital miliknya yang terus menunjukkan pertumbuhan positif. Termasuk bagi operator seluler Telkomsel, kini semakin serius menggarap layanan mobile banking dan mobile payment.
"Untuk layanan mobile banking kita sudah established. Banyak pihak yang memanfaatkannya, pengguna senang, dan pihak bank pun senang dengan layanan ini. Namun sekarang kebutuhannya semakin kompleks lagi, semua harus serba efisien. Oleh karena itu, kita sekarang berfokus pada pengembangan layanan mobile payment," ungkap VP Digital Payment & Banking Telkomsel, Andi Kartiko Utomo saat ditemui di kantor pusat Telkomsel, Kamis (17/4/2014).
Lebih lanjut ia menjelaskan, "sekarang konteksnya sudah berbeda. Kalau dulu, bank ingin nasabahnya ramai-ramai datang ke kantor cabang untuk bertransaksi. Namun seiring berjalannya waktu berubah, bank menyediakan ATM untuk bertransaksi, tidak perlu lagi ke datang ke bank. Lalu sekarang, di era perangkat mobile, teknologi yang ada memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi finansial dan berbagai kebutuhan perbankan tanpa perlu mendatangi ATM apalagi bank."
Untuk mewujudkan produk layanan mobile payment yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat, Andi mengaku pihaknya saat ini tengah mengincar dua teknologi canggih, yaitu NFC (Near Field Communication) dan QR Code untuk diaplikasikan pada layanan mobile payment milik Telkomsel.
"Yang utama kita coba optimalisasi NFC. Hampir semua smartphone kelas menengah ke atas sudah dibekali NFC, dan growth perangkat NFC menurut data yang kami miliki juga cukup pesat. Dengan menggunakan teknologi ini transaksi finansial akan semakin efisien bagi semua pihak. Pengguna tak lagi harus bawa uang cash atau kartu kredit, bank tidak lagi harus menyediakan infrastruktur seperti membangun kantor cabang atau ATM, serta merchant pun akan lebih hemat dibanding harus menyediakan alat EDC di tokonya," papar Andi.
Namun Andi pun mengakui jika layanan mobile payment untuk saat ini belum akan menjadi lahan bisnis yang besar dan menguntungkan. Diperlukan edukasi dan inovasi yang berkesinambungan agar dapat diadopsi secara masal oleh pengguna.
"Untuk beberapa tahun ke depan mungkin belum akan jadi bisnis yang besar. Tapi adopsi suatu teknologi, khususnya di Indonesia itu unpredictable. Contohnya kartu kredit, 10 tahun yang lalu mungkin belum booming, tapi coba lihat bagaimana sekarang? Kami harap mobile payment juga akan menunjukkan hal yang sama," kata Andi.
Dengan berfokus pada layanan mobile banking dan mobile payment, tujuan utama dari Telkomsel adalah meningkatkan pertumbuhan penggunaan data internet. Selain itu, layanan transaksi finansial yang kuat pun diyakini mampu menarik perhatian pengguna, yang artinya akan semakin menambah banyak jumlah pelanggan Telkomsel di kemudian hari.
Advertisement