Polisi Identifikasi Pelaku Pencabulan Lain di JIS dari Kejauhan

Polda Metro Jaya saat ini masih menunggu hasil lab guna melengkapi bukti untuk menetapkan tersangka kepada 2 petugas kebersihan itu.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 17 Apr 2014, 15:26 WIB
Sejak Kasus Bocah AK (6) Mencuat, Jakarta International School yang Terletak di Kawasan Pondok Indah Menjadi Sorotan

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Mapolda Metro Jaya terus mendalami kasus dugaan pencabulan yang menyebabkan korban, A yang berumur 6 tahun trauma. Selain tersangka Agun dan Awan, polisi juga mencurigai keterlibatan petugas kebersihan lainnya, Zaenal dan Anwar.

"Iya, korban memang menunjuk mereka sebagai pelakunya saat identifikasi kemarin," kata Kabid Humas Polda Metro, Kombes Pol Rikwanto, Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Rikwanto menjelaskan, proses identifikasi ini dilakukan penyidik bersama A dari kejauhan -- sebab, A masih mengalami trauma berat. Penyidik dan A harus melihat Zaenal dan Anwar dari dalam mobil. Maka itu, penyidik memiliki keyakinan Zaenal dan Anwar adalah pelaku lain seperti yang ditunjuk A.

Namun, sambung Rikwanto, penyidik belum dapat menetapkan keduanya sebagai tersangka karena belum memiliki cukup bukti. Guna meyakinkan keterlibatan Zaenal dan Anwar, penyidik harus menunggu hasil uji lab terhadap keduanya. Hasil lab ini untuk memastikan apakah mereka memiliki bakteri yang sama dengan yang ada di A.

"Ada keyakinan di penyidik. Tapi satu alat bukti kurang, minimal kan punya 2. Nah hasil labnya belum keluar, ini perlu waktu," tutup Rikwanto.

Kasusnya ini baru mencuat di media Senin 14 April lalu. 2 Dari 3 tersangka, Awan dan Agun, telah ditahan Polda Metro Jaya dengan jeratan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Pasal 82 tentang Pencabulan Anak di Bawah Umur, dengan ancaman 15 tahun penjara.

Tersangka pelaku kasus pencabulan murid TK Jakarta International School (JIS) ini merupakan petugas kebersihan dari perusahaan outsourcing, ISS Facility Service. Pihak ISS menyatakan, sudah memecat karyawannya yang bernama Agun. Pemecatan dilakukan ISS saat tersangka mengakui kesalahannya kepada pihak kepolisian.

Sejak kasus ini terungkap, kemungkinan korban pelecehan seksual anak di TK JIS diperkirakan tidak hanya satu. T mengungkapkan ada ibu lain yang curiga anaknya mengalami hal yang sama. Bahkan Komnas PA mengatakan, ada dua korban lagi yang diduga mengalami hal yang sama. (Raden Trimutia Hatta)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya