Hajriyanto Golkar Pesimistis Kembali Duduk di `Senayan`

Meski pesimistis, ia tak mau mengambinghitamkan pesaing lainnya yang menggunakan cara tak lazim, misalnya melakukan praktik money politics.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 17 Apr 2014, 15:53 WIB
Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Thohari tak yakin dengan hasil survei bahwa Aburizal alias Ical tak mampu saingi Jokowi dan Prabowo.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Thohari menjadi politisi yang maju sebagai Caleg di Dapil Jawa Tengah IV (Kabupateb Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri). Namun ia pesimistis menang di Dapilnya dan kecil hati untuk bisa duduk di kursi Senayan.

"Kayaknya saya kalah. Kalau saya sih prinsipnya begini, kalau kalah ya kalah, yang penting kita mempunyai prinsip kemenangan atau menjadi terpilih anggota DPR. MPR itu harus pakai cara-cara yang benar dan halal dan menjauhi cara-cara yang subhat yang meragukan apalagi yang haram," ujar Hajriyanto di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Meski pesimistis, ia tak mau mengambinghitamkan pesaing lainnya yang menggunakan cara tak lazim, misalnya melakukan praktik money politics. Menurut Wakil Ketua MPR itu, tugas Bawaslu dan Panwaslu yang harusnya mencegah terjadinya praktik-praktik tak sehat dalam Pemilu.

"Bawaslu dan Panwaslu mestinya bertindak kalau memang ada politik uang. Panwaslu harus tergerak menemukan itu sehingga tidak ada kesan Panwaslu hanya diam saja tidak berdaya kemudian memandang sebelah mata," imbuhnya.

Walau tak optimistis lolos, Hajriyanto mengatakan tetap akan bekerja di Dapilnya. Sebab, di sana merupakan tanah kelahirannya.

"Saya bangga terhadap suara itu, karena saya mendapatkannya tidak dengan cara-cara uang melanggar undang-undang pemiligan umum. Saya tetap bangga meskipun meski kalah, saya nggak tahu tapi dari perhitungan sementara saya kalah," tandas Hajriyanto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya