Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menurunkan tim di Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya ke Jakarta International School (JIS) di Jakarta Selatan. Tim tersebut untuk memberikan assessment atau penilaian di sekolah bertaraf internasional tersebut.
"Pam Obvit akan melakukan assessment," kata Kabid Humas Polda Metro, Kombes Pol Rikwanto, Kamis (17/4/2014).
Rikwanto melanjutkan, tim itu diturunkan untuk melihat bagaimana dengan sistem pengamanan di JIS. Pengamanan itu, bukan hanya dinilai dari pagar sekolah yang tinggi.
"Kita punya assessor untuk melihat keamanan di sana. (Misalnya) petugas juga akan diteliti apakah bersih atau justru jadi momok bagi anak-anak," tandas Rikwanto.
Sejauh ini, ada 2 petugas kebersihan yang menjadi tersangka, yakni Agun dan Awan. Afriska, perempuan petugas kebersihan yang sebelumnya ditetapkan tersangka disimpulkan tak terbukti turut serta membantu. Afriska kini berstatus saksi.
"Yang wanita AS (Afriska) sudah diperiksa lagi dan dalam pemeriksaan menyeluruh, diketahui tidak ada keterlibatan ataupun turut serta yang dilakukannya," kata Kabid Humas Polda Metro, Kombes Rikwanto di Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
Menurut Rikwanto dari hasil pendalaman penyidik, diketahui bahwa Afriska hanya sempat bertemu korban usai korban A dilecehkan. Saat bertemu, A tengah menangis.
"Dia hanya sempat bertemu dengan korban saat keluar dari toilet. Saat bertemu, korban menangis dan perempuan itu menanyakan kenapa. Lalu korban tidak menjawab," tutur Rikwanto.
Dari penelusuran kasus, polisi juga mencurigai 2 petugas kebersihan lain sebagai pelaku. Keduanya juga juga petugas cleaning service, karyawan PT ISS Indonesia. Namun sampai kini, penyidik belum menemukan bukti keterlibatan keduanya.
Advertisement