Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh belum mengetahui tim yang diutusnya dilarang masuk pihak sekolah Jakarta International School (JIS). Tim ini diturunkan guna menyelidiki kasus pelecahan seksual anak di sekolah tersebut.
"Kalau memang betul, kalau tim kami ditolak ya kurang ajar. Sanksi apa bagi orang kurang ajar? Kami selidiki semua dulu," ujar Muhammad Nuh di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Nuh menjelaskan, kementerian yang dipimpinnya saat ini sudah menyampaikan surat pemanggilan kepada pihak JIS. Surat tersebut berisi permintaan pihak JIS menjelaskan peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan itu, sekaligus memeriksa ihwal perizinan berdirinya sekolah itu.
"Pengurus pimpinan JIS sudah diundang ke kantor. Saya sudah kirim tim, dan tim itu nanti yang melihat keabsahan operasional, dan ketiga melihat izin operasional," jelas M Nuh.
Namun, terkait sanksi yang akan diberikan jika JIS terbukti melanggar izin pendirian, M Nuh menyatakan, harus menunggu hingga timnya selesai bekerja.
"Kita berikan tim menyelidiki dalam 1 bulan harus selesai semua. Sanksi apapun, mungkin termasuk sanksi terbesar bagi penyelenggara pendidikan dicabut izin," pungkas M Nuh.
Kasus pelecehan seksual terhadap anak berumur 6 tahun ini mencuat di media Senin 14 April lalu. 2 Dari 3 tersangka, Awan dan Agun, telah ditahan Polda Metro Jaya dengan jeratan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Pasal 82 tentang Pencabulan Anak di Bawah Umur, dengan ancaman 15 tahun penjara.
Tersangka pelaku kasus pencabulan murid TK Jakarta International School (JIS) ini merupakan petugas kebersihan dari perusahaan outsourcing, ISS Facility Service. Pihak ISS menyatakan, sudah memecat karyawannya yang bernama Agun. Pemecatan dilakukan ISS saat tersangka mengakui kesalahannya kepada pihak kepolisian.
Sejak kasus ini terungkap, kemungkinan korban pelecehan seksual anak di TK JIS diperkirakan tidak hanya satu. T mengungkapkan ada ibu lain yang curiga anaknya mengalami hal yang sama. Bahkan Komnas PA mengatakan, ada dua korban lagi yang diduga mengalami hal yang sama. (Raden Trimutia Hatta)
Mendikbud: Kalau Tim Kami Ditolak, JIS Kurang Ajar
Namun, terkait sanksi yang akan diberikan jika JIS terbukti melanggar izin pendirian, M Nuh harus menunggu hingga timnya selesai.
diperbarui 17 Apr 2014, 16:17 WIB(AntaraFoto/Reno Esnir)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Lima Pemain Bintang BRI Liga 1 yang Tetap Menjadi Andalan di Klub, Patrick Kluivert Sebaiknya Mempertimbangkan untuk Timnas Indonesia
Ini Daftar Nominasi SAG Awards 2025, Ada Wicked dan Shogun
Media Korea Selatan Soroti Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Dianggap sebagai Pengkhianatan
Zelenskyy Minta Dukungan Barat Tak Mengendur Saat Trump Kembali
Rodrygo Bertekad untuk Meraih Trofi Pertama bersama Real Madrid usai Lolos ke Final Piala Super Spanyol 2025
Tiga Developer Besar Patungan Bangun Jalan ke Township Terbesar di Indonesia
23 Juni Zodiak Apa? Mengenal Karakter dan Sifat Cancer
Shayne Pattynama Ajak Semua Pihak untuk Bersatu dan Berpikir Positif Demi Masa Depan Timnas Indonesia
Novel Baswedan Cs Bertemu Ketua KPK Setyo Budiyanto, Bahas Apa?
Eks Hakim Erintuah Damanik Dapat Jatah 38.000 Dollar Singapura dalam Kasus Suap Ronald Tannur
Cara Membuat Dada Ayam Filet Asam Manis yang Lezat dan Praktis
ARMY Wajib Nabung! J-Hope BTS Akan Gelar Konser 2 Hari di Jakarta pada Mei 2025