Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menegaskan koalisi partai Islam atau dengan istilah Poros Tengah tidak akan mampu memikul sendiri perubahan bangsa Indonesia. Menurut penggagas Poros Tengah pada tahun 1999 tersebut, koalisi ini perlu digabung dengan tokoh nasionalis.
Hal itu dikatakan Amien saat menghadiri pertemuan tertutup para tokoh Islam di sebuah rumah milik Ratna Hasyim Ning di kawasan Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2014).
"Jangan pernah ada bayangan Poros Tengah Islam memikul sendiri. Makanya, saya sudah mengusulkan, (nama) Poros Tengah agar tidak dipakai lagi. Itu 1 dekade lalu," ujar mantan Ketua MPR tersebut.
Apa itu Koalisi Indonesia Raya?
Amien melanjutkan, gagasannya adalah dengan mencakup perpaduan tokoh Islam dengan nasionalis. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini pun menjelaskan pengertian Koalisi Indonesia Raya.
Ia memaparkan, istilah Koalisi Indonesia Raya tentu diambil dari kata Indonesia Raya yang disebutkan oleh seluruh agama di Indonesia dalam lagu kebangsaan kita. Islam, Buddha, Hindu, Kristen dan Konghuchu.
"Istilah sekarang merangkul nasionalis. Koalisi Indonesia Raya. Indonesia Raya itu disebut 7 kali di lagu 9kebangsaan) Indonesia Raya. Jangan Poros Tengah yang dulu, tetapi merangkul nasionalis. Ini gagasan saya," lanjutnya.
Amien menjelaskan pula, acuannya sudah pasti adalah Pancasila dan UUD 1945. Karena jika melihat kondisi negara Indonesia, kemerdekaan memang sudah didapatkan, namun belum secara keseluruhan.
"Acuannya 1 adalah Pancasila dan UUD 45. Dalam pembukaan, perjuangan bangsa Indonesia. Bersatu sudah, tapi merdeka baru separo. Ekonomi kita baru di bidang pertambangan. Adil makmur juga masih so-so," paparnya.
Lupakan Poros Tengah, Amien Rais Serukan Koalisi Indonesia Raya
Koalisi partai Islam atau dengan istilah Poros Tengah tidak akan mampu memikul sendiri perubahan bangsa Indonesia.
diperbarui 17 Apr 2014, 20:21 WIBAmien Rais berjanji partai yang kini dipimpin Hatta Rajasa akan lebih fokus soal penegakan hukum tanpa tebang pilih, terutama pada kasus korupsi yang saat ini sudah sangat akut. (Liputan6.com/Faisal R Syam)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Polisi Tangkap Pasutri Lantaran Jual Video Pesta Seks
Mengenal Rambu Solo, Tradisi Pemakaman Adat Sakral di Toraja
Makkah dan Madinah Terendam, Ini Kisah Banjir di Zaman Nabi
DPR Harap Pemerintah Lobi Arab Saudi Izinkan Jemaah Haji di Atas 90 Tahun
Mengenal 4 Suku Tertua di Indonesia
ESA Akan Ciptakan Gerhana Matahari Buatan, Simak Tujuannya
Fakta-Fakta Banjir yang Melanda Makkah dan Madinah, Pertanda Apa?
3 Pemain Manchester United yang Rela Didepak Sir Jim Ratcliffe
Babak Baru Kasus Harun Masiku, Eks Ketua KPK Firli Bahuri Lindungi Hasto dan PDIP?
Fakta Unik Gunung Papandayan, Pendakian Penuh Tantangan
Batas Usia Pensiun Jadi 59 Tahun di 2025, Bagai Dua Sisi Mata Uang
Tanda Pria dengan Hati Tulus dan Cinta Sejati yang Tidak Hanya di Ucapkan