Liputan6.com, Jakarta Sosok Lady Gaga memang memang tak luput dari kontroversi diluar prestasinya yang juga banyak di industri hiburan. Sebagai sebuah ikon gaya yang tak lazim, Gaga didaulat untuk menjadi ambasador rumah mode ternama Italia, Versace. Hal ini diumumkan pada bulan November 2013.
Advertisement
Kontroversi yang timbul mengenai Gaga dan Versace yang hangat beredar tidak dikarenakan oleh aksi tak lazimnya seperti yang biasa ditampilkannya di atas panggung. Melainkan karena foto-foto Gaga saat sesi pemotretan untuk iklan Versace tersebar ke publik.
Yang membuat publik terperangah adalah tampilan Gaga yang polos tanpa make-up dengan air muka yang tampak tak segar. Latar foto juga terlihat sangat biasa. Sedangkan pada iklan yang resmi dirilis, Lady Gaga tampak berkilau dengan latar yang terlihat eksklusif.
Mengetahui foto-foto itu tersebar, fotografer yang bekerja untuk iklan tersebut, Mert Alas dan Marcus Piggott (Mert and Marcus) merasa khawatir bahwa kejadian ini akan membuat Gaga tak mau lagi bekerja sama dengan mereka, seperti dikutip dari nydailynews.com Kamis (17/4/2014).
Art Partner yang merupakan perusahaan yang mewakili duo fotografer tersebut mengirimkan surat kepada semua outlet yang telah mempublikasikan foto-foto yang belum diedit itu. Judul surat itu adalah “Gaga Versace Copyright Infringement”
“Mereka sangat khawatir bahwa foto-foto itu tersebar dan serius ingin mencari tahu siapa yang menyebarkannya. Mereka yakin bahwa yang telah melakukan tersebut adalah orang internal. Mereka merasa telah kehilangan kerja sama ke depan dengan Versace dan kehilangan kepercayaan dari para selebriti,” ungkap pekerja internal kepada nydailynews.com
Pada foto-foto tersebut, Lady Gaga membawakan gaun hitam Versace dan tas Versace. Rumah mode tersebut memilih Gaga karena Gaga dianggap dapat merepresentasikan esensi Versace yang kreatif, eksperimental dan fearless.