Puluhan Jemaat GKI Yasmin Rayakan Paskah di Istana Negara

Meski dilakukan di tempat terbuka, ibadah tetap berlangsung khidmat.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 18 Apr 2014, 13:55 WIB
Meski dilakukan di tempat terbuka, ibadah tetap berlangsung khidmat.

Liputan6.com, Jakarta - Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Philadephia kembali beribadah di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Dalam aksinya mereka menggunakan payung untuk berlindung dari sengatan panas matahari. Puluhan jemaah itu tetap antusias merayakan Paskah 2014.

Menurut salah seorang pengurus GKI Yasmin Bona Sigalingging, ibadah Paskah gabungan dari 2 jemaat itu sengaja dilakukan di depan Istana Negara sekaligus untuk menyampaikan pesan untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Kami ingin selalu mengingatkan presiden, ada kepala daerah yang masih tidak patuh pada pemerintah pusat. Walikota Bogor dan Bupati Bekasi, itu dua-duanya tidak mau menurut keputusan pengadilan untuk membuka 2 gereja itu," kata Bona di lokasi.

Pantauan Liputan.com, meski cuaca panas tak menyurutkan antusias jemaah yang terdiri dari berbagai usia itu dalam perayaan Paskah tahun ini. Beberapa dari jemaat duduk di kursi plastik, sebagian lainnya duduk di spanduk putih yang digelar.

Meski dilakukan di tempat terbuka, ibadah tetap berlangsung khidmat. Ibadah ini juga tidak menganggu arus lalu lintas yang melintas di Jalan Medan Merdeka Utara.

Pada perayaan Natal 2013, ratusan jemaat dari Gereja Yasmin dan HKBP Filadelfia juga merayakan di Istana Negara. Aksi yang juga menggunakan payung ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penggusuran gereja mereka di Taman Yasmin Bogor dan Bekasi, Jawa Barat.

"Para jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia kembali merayakan Natal di depan Istana Negara. Ini karena gereja kami masih disegel di Bogor dan Bekasi," kata Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging, di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 25 Desember 2013.

Bona menyemangati para jemaat untuk tidak sungkan dan malu merayakan Natal di depan Istana Negara. Menurutnya, Yesus dilahirkan di tempat yang lebih buruk daripada tempat mereka merayakan Natalnya itu.

"Tuhan Yesus lahir di tempat yang lebih buruk dari ini. Para jemaat jangan malu," ucap Bona. (Yus Ariyanto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya