Celetukan Banjir dan Senyuman si Penjual Gunting untuk Jokowi

Usai shalat, Jokowi yang kini menjadi bakal capres PDIP itu mendapat seruan dari warga Jakarta yang meminta Jokowi tetap memimpin Ibukota.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 18 Apr 2014, 14:31 WIB
Kepada para pedagang dan pengunjung yang datang, Jokowi minta ditraktir, Blok G Tanah Abang, Senin (14/04/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia).

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hari ini melaksanakan shalat Jumat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Usai shalat, pria yang kini menjadi bakal capres PDIP itu mendapat seruan dari warga Jakarta yang meminta Jokowi tetap memimpin Ibukota.

"Mas Joko, jadi gubernur dulu 5 tahun. Jangan jadi presiden. Jakarta masih banjir," celetuk salah seorang jamaah di masjid tersebut ketika orang nomor 1 DKI itu berjalan keluar dari masjid, Jakarta, Jumat (18/4/2014).

Namun, pria yang akrab disapa Jokowi itu tak mendengar celetukan pria paru baya itu. Ia tengah serius memperhatikan barang dagangan puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjajakan daganganya di halaman masjid itu. Salah satunya sebuah lapak yang menjual alat perkakas.

Politisi PDIP itu cukup lama melihat-lihat barang dagangan PKL yang digelar di atas terpal itu, seperti gembok, obeng, tang, gunting, hingga racun tikus.

"Pak, beli gembok pak," ujar Madun, si pemilik lapak yang terlihat bingung saat menatap wajah Jokowi.

Namun, Jokowi lebih tertarik membeli gunting yang berukuran cukup besar. Tak lupa, suami Iriana itu pun mencoba ketajaman gunting itu.

"Tajam ini pak, bisa untuk motong pohon," bujuk Madun.

"Masa sih?" ujar Jokowi penasaran.

"Maksudnya daun-daunnya," gurau Madun, yang disambut tawa Jokowi.

Mantan Walikota Surakarta itu akhirnya membeli gunting seharga Rp 20 ribu itu dengan mengulurkan Madun selembar uang kertas berwarna merah sambil berlalu.

Mengetahui nilai nominal uang itu Rp 100 ribu, Madun pun terlihat girang. Senyum merekah terlihat jelas di wajah pria itu sambil berucap terima kasih kepada mantan pengusaha mebel itu. (Raden Trimutia Hatta)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya