Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kembali merilis puisi bernada satire untuk capres dari PDIP Joko Widodo atau Jokowi yang berjudul 'Raisopopo'. Namun, Jokowi enggan menggubris sindiran tersebut.
"Ya angin lalu lah," ujar Jokowi di kediamannya Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014).
Puisi tersebut, menurutnya, bukanlah karya seorang sastrawan. Berbeda jika yang membuat puisi adalah sastrawan legendaris seperti WS Rendra, Chairil Anwar, atau aktivis Wiji Tukul.
"Puisinya kan bukan puisi sastrawan. Kalau puisinya sastrawan kan saya baca-baca. Kalau WS Rendra, Chairil Anwar, atau Wiji tukul itu baru," ucapnya.
Mantan Walikota Surakarta itu juga merasa tak perlu membaca puisi Fadli Zon yang kedua itu setelah puisi berjudul Boneka. Atau sampai membuat puisi balasan. Walau disebutkan kerap memakai kata Rapopo sebagai tameng, Jokowi kembali menggunakan istilah itu.
"Hanya puisi saja kok. Mau sajak, puisi, nyanyi nggak apa-apa. Mau balas juga buat apa. Tetap aku rapopo," tukas Jokowi.
Berikut kutipan isi puisi 'Raisopopo' Fadli Zon:
aku raisopopo
seperti wayang digerakkan dalang
cerita sejuta harapan
menjual mimpi tanpa kenyataan
berselimut citra fatamorgana
dan kau terkesima
aku raisopopo
menari di gendang tuan
melenggok tanpa tujuan
berjalan dari gang hingga comberan
menabuh genderang blusukan
kadang menumpang bus karatan
diantara banjir dan kemacetan
semua jadi liputan
menyihir dunia maya
dan kau terkesima
aku raisopopo
hanya bisa berkata rapopo
Disindir Puisi `Raisopopo` Fadli Zon, Jokowi: Tetap Aku `Rapopo`
Puisi tersebut, menurut Jokowi, bukanlah karya seorang sastrawan.
diperbarui 18 Apr 2014, 15:24 WIBJokowi saat ditanya perihal peluang Ryamizard Ryacudu sebagai cawapresnya, hanya menjawaban singkat. "Rahasia."
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fakta-Fakta Banjir yang Melanda Makkah dan Madinah, Pertanda Apa?
3 Pemain Manchester United yang Rela Didepak Sir Jim Ratcliffe
Babak Baru Kasus Harun Masiku, Eks Ketua KPK Firli Bahuri Lindungi Hasto dan PDIP?
Fakta Unik Gunung Papandayan, Pendakian Penuh Tantangan
Batas Usia Pensiun Jadi 59 Tahun di 2025, Bagai Dua Sisi Mata Uang
Tanda Pria dengan Hati Tulus dan Cinta Sejati yang Tidak Hanya di Ucapkan
Kebiasaan yang Bisa Membantu Meningkatkan Kebahagiaan dan Mengurangi Stres
Mengenal Tanda Pria yang Mencintai dengan Tulus, Ini Cara Mudah Memastikannya
Apa Itu Malam Satu Suro: Tradisi dan Makna di Balik Perayaan Tahun Baru Jawa
Jadi Andalan Transisi Energi, PLN Jaga Pasokan Bahan Baku Biomassa
Tim Hukum PDIP Sebut Hasto Kristiyanto Ditarget Masuk Penjara Sebelum Kongres 2025
Sempat Dipergoki Istri Perkosa Anak Tiri, Pria 50 Tahun di Lampung Tengah Dicokok Polisi