Liputan6.com, Jonglei, Sudan Selatan - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa geram atas serangan Markas PBB di Kota Bor, Negara Bagian Jonglei, Sudan Selatan pada Kamis silam waktu setempat. DK PBB pun menuntut Pemerintah Sudan Selatan mencegah serangan lanjutan pada markasnya dan warga sipil di negara yang dilanda perang saudara itu setelah puluhan orang tewas.
Badan dunia itu mengatakan, setidaknya 58 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka dalam serangan terhadap salah satu markasnya di Sudan Selatan yang menampung ribuan warga sipil.
"Para anggota Dewan Keamanan mengutuk dan menekankan bahwa serangan terhadap warga sipil dan pasukan penjaga perdamaian PBB adalah kejahatan perang," demikian sebuah pernyataan yang diadopsi dengan suara bulat oleh seluruh anggota DK PBB seperti dikutip dari AFP, Sabtu (19/4/2014).
DK PBB pun meminta Pemerintah Sudan Selatan segera mengambil langkah-langkah guna menjamin keselamatan semua warga sipil dan tempat perlindungan warga sipil UNMISS di Sudan Selatan. Selain itu, DK PBB mendesak Pemerintah Sudan Selatan segera menyelidiki insiden tersebut dan membawa para pelaku aksi mengerikan itu ke pengadilan.
Saat serangan terjadi, ada sekitar 5.000 orang berada di dalam Markas Misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS), di kota yang dilanda perang, Bor. Di pangkalan ini, banyak Pasukan Penjaga Perdamaian PBB yang berasal dari India dan Korea Selatan.
Sekelompok orang bersenjata yang menyamar sebagai demonstran itu menembaki warga sipil, yang ketakutan yang telah mencari perlindungan kepada PBB dari gelombang kekerasan etnis, dengan tujuan jelas yaitu membunuh orang sebanyak mungkin.
AP menulis, konflik di Sudan Selatan telah menewaskan ribuan orang dan memaksa sekitar satu juta orang meninggalkan rumah mereka sejak pertempuran terjadi pada 15 Desember 2013 di ibukota Juba sebelum menyebar ke negara-negara bagian lain di negara kaya minyak itu.
Peperangan yang berkecamuk di Sudan Selatan adalah akibat perseteruan 2 kekuatan politik yang dibumbui kesukuan. Suku Dinka diwakili Presiden Salva Kiir. Sedangkan suku Nuer dipimpin Rick Machar, mantan wakil presiden yang kini dicap sebagai pemberontak. (ant)
Serangan Markas PBB Sudan Selatan Tewaskan 58 Orang, DK PBB Geram
DK PBB menuntut Pemerintah Sudan Selatan mencegah serangan lanjutan pada markasnya dan warga sipil di negara yang dilanda perang saudara itu
diperbarui 19 Apr 2014, 08:39 WIBDK PBB menuntut Pemerintah Sudan Selatan mencegah serangan lanjutan pada markasnya dan warga sipil di negara yang dilanda perang saudara itu
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Jakarta Bhayangkara Presisi Sapu Bersih Laga Kandang
Beda Hidup di Dunia dengan Keimanan dan Tanpa Iman, UAH Ungkap Hal Mendalam Ini
Serunya Ramadan Penuh Berkah Bersama Indosiar, Ada Magic 5 Pesantren Edition Hingga AKSI 2025
Dinilai Menistakan Agama, Pria di Depok Babak Belur Dihajar Sejumlah Orang
Definisi Brand Kosmetik Lokal Versi Wardah, Tidak Sekadar Pasang Label
Aktris Korea Selatan Kim Sae Ron Meninggal Dunia, Polisi Tengah Selidiki Penyebab Kematian
Meski Memiliki Dampak Buruk, Tambang Ilegal Pohuwato Tetap Beroperasi
Persija Jakarta vs Persib Bandung Imbang di BRI Liga 1, Semangat Tarung Pangeran Biru Disanjung
Indonesia Pecundangi China, Ini Rahasia Rinov/Fadia Tampil Gacor di Final Badminton Asia Mixed Team Championship 2025
Mengintip Perkembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Kim Sae Ron Meninggal Dunia di Usia 24 Tahun, Pernah Kena Cancel Culture
Ramadan Ceria Bersama Mentari TV, Ada Cipung Hingga Abang L Bikin Ibadah Puasa Makin Semangat