Liputan6.com, Jakarta Salah satu masalah ketidaksuburan yang dihadapi wanita adalah akibat penyakit endometriosis. Gejala kondisi ini bermacam-macam. Pada umumnya muncul dengan rasa sakit berlebihan atau pendarahan yang tidak normal saat menstruasi.
Selain itu saat dan setelah berhubungan seksual juga bisa menyakitkan. "Penyakit endometriosis ini merupakan salah satu penyebab wanita menjadi tidak subur atau infertilitas. Namun bisa juga diobati bila penanganannya secara cepat. Ada juga wanita yang bisa hamil dengan teknik reproduksi berbantu," kata Ahli Kandungan dan Konsultan Fertilitas dari Gynecology Consultants Clinic and Surgery di Mount Elizabeth Medical Centre, dr. Suresh Nair dalam rilis yang diterima Tim Health Liputan6.com, Minggu(20/4/2014).
Advertisement
Jadi, penyakit ini cenderung bertambah parah dari waktu ke waktu jika penanganannya terlambat.
Menurut Suresh, ada penelitian yang menunjukan kemandulan dapat berdampak pada lebih dari 40 persen wanita yang menderita endometriosis. "Meskipun hubungan langsung antara endometriosis dan kemandulan belum pasti, namun tercatat bahwa wanita yang menderita penyakit ini sulit mendapatkan keturunan," katanya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penyakit endometriosis bisa mengganggu kesuburan wanita. "Ada tiga faktor penyebab penyakit endometriosis membuat wanita tidak subur yaitu adhesi, luka dan prostaglandin," kata
Ketiga faktor penyebab ketidaksuburan wanita akibat penyakit endometriosis menurut Suresh, yaitu:
1. Adhesi
Saat jaringan endometri terbentuk pada organ-organ lain uterus, tubuh mencoba untuk mencegah jaringan ini membuat masalah lebih lanjut, melapisinya dengan jaringan bebas luka yang beberapa waktu akan menempel pada jaringan atau organ terdekat seperti ovarium atau tabung falopi.
Saat adhesi terjadi pada tabung fallopi atau ovarium maka posisi mereka berubah sehingga sel telur atau sperma tidak dapat menempuh jalan yang benar untuk dapat dibuahi.
2. Luka
Saat jaringan endometri tumbuh dalam tabung fallopi, tidak ada jalan bagi jaringan untuk melepaskan diri sendiri. Seiring waktum dinding dalam tabung menjadi terluka sehingga perjalanan sel telur dari ovarium ke uterus tidak dapat berlangsung dengan lancar.
Luka seperti ini juga dapat terjadi pada ovarium, yang dapat menimbulkan kesulitan saat ovulasi dan pelepasan sel telur.
3. Prostaglandin
Ini adalah hormon yang sangat penting yang dikeluarkan oleh endometrium dan dapat memicu berbagai fungsi tubuh, meliputi ovulasi, kram menstruasi dan kontraksi pada uterus saat melahirkan.
Sementara dalam kasus endometriosis, pelepasan prostaglandin sangatlah tinggi dan dapat terjadi saat tidak benar-benar diperlukan. Ini dapat membuktikan berbagai masalah saat berusaha untuk hamil serta saat hamil.
Sebagai contoh kelebihan prostaglandin dalam sistem dapat menyebabkan tubuh untuk mengira ini waktunya untuk mulai menstruasi. Akan tetapi saat kehamilan kelebihan prostaglandin sesungguhnya dapat menyebabkan keguguran karena embrio lepas dari tubuh bersama dengan dinding rahim saat menstruasi.