Video Evakuasi Korban Feri Korsel Ditayangkan, Tangis Pecah

Isak tangis dan rintihan terdengar jelas di gimnasium di Jindo, Kerabat korban Sewol menonton rekaman proses evakuaasi dari 2 penyelam.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Apr 2014, 08:40 WIB
Proses Penyelamatan Korban Sewol. (Reuters)

Liputan6.com, Seoul - Isak tangis terdengar jelas di gimnasium di Jindo, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan. Ini tempat teman-teman dan keluarga penumpang yang hilang dalam kecelakaan feri Sewol berkumpul.

Di sana, mereka menyaksikan rekaman video proses evakuasi korban dari 2 penyelam yang memasuki kapal pada Sabtu 19 April.

Foto dok. Liputan6.com


Seperti dilansir Korea Times, Minggu (20/4/2014), rekaman video itu menunjukkan sulitnya upaya evakuasi. Mengisyaratkan bahwa kemungkinan korban selamat semakin tipis. Melihat itu, keluarga korban Sewol pun menangis, bersedih dan putus asa.

Tidak ada laporan ditemukan korban selamat pada upaya pencarian di Kapal Sewol hari keempat. Ada lebih 100 orang yang masih dicari di perairan di lepas pantai barat daya  Korea Selatan itu.

Pada Minggu pukul 08.40, 46 orang dikonfirmasi tewas. Informasi itu dipublikasikan setelah 3 jenazah ditemukan. Kini jumlah mereka yang hilang ada 256, sedangkan korban selamat 174 orang.

3 jenazah itu ditemukan di bagian kabin, Sabtu 19 April tengah malam. Tim penyelamat mengatakan, 2 di antaranya dikonfirmasi berjenis kelamin laki-laki. Petugas menambahkan, penyelam berhasil memasuki kabin di kapal berlantai lima itu dengan memecahkan jendela.

Ketiga jenazah itu pertama kali dilihat oleh seorang penyelam. Mereka mengenakan rompi penyelamat, namun terjebak di dek keempat kabin. Awalnya tim penyelam yang melihat mayat melalui jendela tidak bisa mengevakuasinya, karena jalur masuk tertutup muatan kapal. Namun akhirnya mereka memecahkan kaca jendela kapal untuk masuk.

Tak dirincikan penemuan korban berikutnya, namun tim penyelamat mengungkapkan telah menemukan jenazah penumpang wanita sebagai korban ke-30. Penemuan itu sekitar pukul 17.00, sekitar 10 meter dari lokasi tenggelamnya Sewol.

Jenazah wanita itu juga mengenakan rompi penyelamat saat ditemukan. Lalu ditemukan 2 korban lain sekitar pukul 18.00. Korban ke-33 dilaporkan ditemukan pukul 19.40.

Evakuasi Tak Henti

Lebih dari 160 kapal dan beberapa pesawat terlihat berpatroli di lokasi tenggalamnya kapal seberat 6.825 ton itu. Pada Sabtu sore, lebih dari 650 pencari berpartisipasi dalam operasi pencarian tersebut.

Cuaca cerah. Namun, gelombang cukup tinggi.  Tim penyelamat mengatakan, mereka memasang 3 tali menuju lambung Sewol. Hal itu guna membantu penyelam yang akan masuk kabin.

"Sebanyak 652 penyelam dari Angkatan Laut, pemerintah, dan kalangan sipil berjuang untuk menemukan penumpang yang hilang," kata pejabat tim penyelamat, Ko Myung-seok.

tim penyelamat menyatakan akan berkonsentrasi pencarian di sekitar kabin. Sebab kemungkinan masih ada korban terjebak di sana.

Saat matahari telah terbenam pada Sabtu sore itu, pencarian tetap dilakukan. Ratusan lampu tembak pun dikerahkan untuk menerangi proses pencarian sepanjang malam.

Lebih dari 87 jam setelah kapal itu tenggelam, keluarga korban bersikeras pemerintah membentuk jaring di sekitar lokasi kecelakaan untuk mencegah jenazah korban hanyut.

Di sekitar tenggelamnya Sewol, kini terlihat lapisan minyak yang diduga bocoran bahan bakar kapal. Lapisan licin berwarna gelap itu terlihat berada pada radius 1 kilometer di sekitar kapal.

Akibat pencarian yang tak kunjung henti, beberapa penyelam juga menderita luka ringan dan kelelahan ekstrem. Seorang penyelam sipil dilaporkan telah mengalami cedera di sekitar mata, dalam operasi itu. (Yus Ariyanto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya