Saat Kaum Urban Gemar Bilang 'Ngopi Yuk'

Istilah 'ngopi' seperti sudah menjadi gaya hidup tidak hanya orangtua melainkan anak muda yang sekadar kongko dan mengakrabkan diri.

oleh Kusmiyati diperbarui 20 Apr 2014, 14:10 WIB
Tempat Refreshing kopi yang menyajikan beraneka ragam kopi ini sebagian besarnya berasal dari Indonesia (Liputan6.com/Andrian Martinus)

Liputan6.com, Jakarta Istilah 'ngopi' sepertinya bukan hal yang asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Mulai dari kelas menengah bawah sampai ke atas, istilah ini sudah melekat di kehidupan sehari-hari mereka.

Untuk sekarang ini kebiasaan minum kopi seperti sudah menjadi tren dan gaya hidup masyarakat. "Kita lebih sering mendengar orang mengatakan supaya lebih akrab yuk sambil ngopi. Kalau ngeteh kayanya jarang yah, sepertinya ini sudah menjadi gaya hidup untuk mereka, kadang mereka bisa menghabiskan waktu 30 menit sampai satu jam untuk kongkow di Excelso," kata General Manager Franchise Excelso, Rudy Martino, Minggu (20/4/2014).

Beberapa pecinta kopi pun mengaku 'ngopi' sudah menjadi gaya hidup masa kini. "Seperti sudah melekat pada diri saya, ngopi itu jadi gaya hidup. Tempatnya pun dibuat nyaman untuk kongkow. Menghirup aroma kopi bisa membuat pikiran menjadi tenang selain itu ide terkadang lebih cepat muncul kalau di coffe shop," kata Lia dan Irma yang ditemui di outlet kopi Excelso di Kota Kasablanka.

Menurut Rudi istilah ngopi seperti bermakna kenikmatan dan kenyamanan untuk banyak orang. "Dengan ajakan ngopi sepertinya itu menggambarkan suasana hangat dan akrab. Untuk itu tempat ngopi sekarang pun dibuat begitu nyaman, tempatnya bersifat private. Pas untuk berkumpul ataupun meeting. Excelso sendiri dibuat begitu nyaman untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan," kata Rudi.

Sependapat dengan Rudi, Marketing Manager Excelso Cynthia Francisca pun mengatakan kalau ngopi sudah menjadi gaya hidup semua kalangan. "Sekarang tidak hanya orang tua saja, mungkin dulu kalau kopi itu identik dengan yang mature. Tetapi sekarang semua kalangan sudah menganggap ini sebagai gaya hidup seperti yang tertulis pada setiap meja when coffee is your lifestyle. Ibu-ibu arisan kalau kumpul juga di tempat ngopi, saat meeting yang butuh tempat private juga mencarinya coffee shop, anak muda yang ingin kumpul atau mengerjakan tugas juga," kata Cynthia.

Belum lengkap memang kalau 'ngopi' tanpa camilan, outlet kopi ini selain menyediakan berbagai kopi lokal maupun internasional juga terdapat makanan pendamping kopi. Tidak perlu takut merasa lapar saat asik berkumpul bersama teman, mulai dari makanan ringan sampai berat pun tersedia di sini.

"Kami memang outlet kopi tapi ada juga makanan seperti seafood sampler atau Excelco sampler dan masih banyak menu lainnya. Untuk yang sarapan pun ada, kami menyesuaikan dengan porsi orang manusia yang terpenuhi nutrisinya," kata Cynthia.

Penyajian kopi di outlet ini pun terbilang unik, para pelanggan dapat merasakan sensasi membuat kopi sendiri dengan alat bernama syphon brew. "Kalau pakai mesin kan biasanya aroma kopinya tidak terlalu kuat. Pakai syphon brew para pelanggan bisa menyeduh kopinya sendiri sehingga aroma kopinya masih fresh, tidak perlu khawatir memakan waktu juga. Menyeduh kopi dengan alat ini hitungannya hanya sekitar 2-3 menit saja," kata Costumer Relation, Muslihatun.

Untuk range harga tidak perlu takut menguras kocek, harga yang ditawarkan terbilang cukup terjangkau. "Dengan tempat yang begitu nyaman dan menu-menu yang disajikan dari koki handal, harga yang kami tawarkan tidaklah mahal mulai dari sekitar Rp. 20 ribuan sampai Rp. 40 ribuan," kata Cynthia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya