Liputan6.com, Seoul- Pencarian terhadap korban kapal feri Sewol yang tenggelam di lepas pantai Korea Selatan terus dilakukan. Ratusan orang dilaporkan hilang karena kapten kapal dan 2 awak kapal lalai dalam mengevakuasi.
Keluarga penumpang kapal kini menyatakan protes dan kemarahannya atas minimnya upaya penyelamatan yang dilakukan kapten dan awak kapal saat insiden kapal karam tersebut terjadi.
Sejak kecelakaan kapal terjadi, banyak kerabat penumpang datang ke Jindo. Ratusan menginap di sebuah gedung olahraga untuk menanti kabar dari tim penyelamat.
Bentrokan pun pecah antara polisi dan keluarga yang mencoba untuk menyeberangi jembatan ke daratan untuk melancarkan protes.
Seorang ibu dari salah satu korban yang hilang meminta tim penyelamat untuk segera menemukan jasad anaknya. Ia mengaku ingin sekali bertemu anaknya itu sekarang.
"Bawakan jasad anakku agar saya bisa melihat wajah dan memeluknya," teriak sang ibu, seperti dimuat BBC, Minggu (20/4/2014).
Lee Woon-geun, ayah dari penumpang yang hilang Lee Jung-in, (17), menegaskan, dirinya ingin bertemu dengan kapten kapal dan 2 awak yang bertanggung jawab terkait karamnya kapal itu.
"Kami ingin jawaban dari orang yang bertanggung jawab tentang mengapa tidak ada perintah apapun dari kapal dan tidak ada upaya penyelamatan (ketika insiden terjadi). Mereka jelas berbohong dan melempar tanggung jawab. "
Sekitar 350 dari 476 penumpang di Kapal Sewol adalah siswa dari Danwon High School di Seoul. Dari pesan singkat dan telepon yang diterima keluarga saat insiden terjadi, diperoleh informasi bahwa banyak penumpang terperangkap dalam koridor yang padat dan tidak mampu keluar dari feri yang tenggelam.
Video rekaman dari kapal juga memperlihatkan para kru memerintahkan penumpang untuk tetap berada di dalam kapal walau posisi feri sudah sangat miring dan tenggelam.
Korespoden BBC di Korsel, Jonathan Head melaporkan, sekitar 200 kapal, 34 pesawat dan 600 penyelam dikerahkan untuk mencari korban yang hilang.
Memasuk hari ketiga pencarian, penyelam berhasil memasuki feri dan mengambil 17 jenazah. Dengan demikian, jumlah korban tewas saat ini bertambah menjadi 49 orang.
Akan tetapi, 253 orang masih dinyatakan hilang dalam feri bernama Sewol yang tenggelam pada Rabu 16 April pagi itu. Sementara 174 penumpang berhasil diselamatkan.
Advertisement