Liputan6.com, Jakarta - Konflik internal yang terjadi di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga saat ini terus berlanjut. 3 Organisasi masyarakat (Ormas) Islam menyambangi Ketua Umum PPP nonaktif Suryadharma Ali (SDA) di Kantor DPP PPP, Minggu malam.
"Saya baru saja menerima Ketua Umum DPP Serikat Islam Pak Raharjo Cakradiningrat, Ketua DPP LDII Pak Abdullah Syab, Ketua DPP Persatuan Islam Profesor Abdurrahman. Beliau datang ke mari menyatakan keprihatiannya yang melanda PPP," kata Suryadharma usai melakukan pertemuan di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2014) malam.
Suryadharma mengatakan, kedatangan 3 tokoh ormas Islam tersebut ingin mendengar secara langsung konflik yang terjadi di internal PPP. Kedatangan mereka sekaligus menyampaikan masukan agar konflik di PPP segara usai.
"Mereka berharap agar (konflik) segera diselesaikan, yakni dengan cara islah karena PPP partai Islam," jelas pria yang akrab disapa SDA itu.
Suryadharma menjelaskan, masukan tersebut memang harus segera ditindaklanjuti. Sebab, PPP juga harus menyiapkan diri menghadapi Pilpres 9 Juli mendatang. "PPP harus segera menyiapkan diri dalam rangka Pilpres."
"Beliau-beliau juga menyesalkan konflik ini dasarnya tidak jelas. Seperti ada pihak-pihak yang melakukan kegiatan-kegiatan yang membuat PPP kisruh. Karena ketiganya minta kewaspadaan terhadap yang dikerjakan sesama pengurus partai Islam," tandas Suryadharma.
Stop Pemberitaan
Selain itu, SDA juga meminta kepada semua kader partainya segera mengakhiri konflik yang terjadi di internal partainya. "Secepatnya akan melakukan islah, itu tanggung jawab ketua umum," kata Suryadharma.
Termasuk, meminta media massa untuk tidak lagi memberitakan konflik partai berlambang Ka'bah tersebut. "Saya meminta kepada teman-teman media pemberitaan konflik PPP ini diakhiri," kata Suryadharma.
Menurutnya, konflik ini sebenarnya bukan keinginan partainya. Konflik ini terjadi akibat ulah sedikit kadernya yang merasa tidak puas dengan hasil PPP pada Pileg 9 April kemarin.
"Kenapa harus diakhiri (pemberitaan), karena ini hanya sedikit orang di partai yang merasa rugi secara nasional. Jadilah begini (konflik)," ujarnya.
Konflik di tubuh PPP semakin memanas ketika 26 Ketua DPW PPP berkumpul di Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Mereka membuat mosi tidak percaya terhadap SDA lantaran dianggap menyalahi aturan partai terkait kehadiran dan orasinya pada kampanye Partai Gerindra 23 Maret 2014.
Mereka menuntut pengurus DPP untuk segera menggelar rapat pleno guna membahas manuver SDA. Namun, kubu SDA malah menanggapi tuntutan itu dengan memecat sejumlah pengurus partai, karena dianggap berusaha melakukan pemakzulan atau pelengseran terhadap ketum partai.
Melalui SK yang ditandatangani SDA dan Wasekjen Syaifullah Tamliha tertanggal 16 April 2014, DPP PPP memberhentikan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan 4 Ketua DPW PPP, yakni Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Jawa Timur Musyafa Noer, dan Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara.
Konflik ini buntut dari kedatangan Suryadharma pada kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno Senayan, pada masa kampanye Pileg beberapa pekan lalu. Kedatangan Suryadharma dianggap melanggar aturan PPP atau AD/ART.
Advertisement