Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Relawan Kita (RK) siap memperjuangkan Ridwan Kamil menjadi bakal calon gubernur Jakarta (bakal cagub Jakarta) pada Pemilihan Kepala Derah atau Pilkada 2024 melaksanakan konsolidasi bertepatan dengan HUT ke-497 Jakarta.
Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil diminta untuk meniup lilin dan memotong kue.
Advertisement
"Meniup lilin dan memotong kue artinya meniupkan dan membagikan harapan bahwa Jakarta akan lebih baik di masa depan bersama Ridwan Kamil," ujar Ketua Umum Relawan Kita (RK) Henry Baskoro saat acara konsolidasi berlangsung, yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Sabtu (22/6/2024).
Menurut dia, Relawan Kita (RK) sudah berdiri beberapa waktu yang lalu ketika kabar Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta 2024 mulai santer.
"Prosesnya mengalir saja. Ini kan kelompok relawan dari individu-individu, independen, dan tidak mewakili partai-partai politik. Jadi, prosesnya tidak formal. Alhamdulillah, hari ini bertepatan dengan HUT Jakarta, kami bisa melakukan acara konsolidasi yang dihadiri Bang Ridwan Kamil," papar Henry.
Dia mengatakan, saat ini RK telah memiliki koordinator di lima kota administrasi dan Kabupaten Pulau Seribu. Setelah konsolidasi ini, lanjut Henry, Relawan Kita (RK) akan dilengkapi dengan mengangkat koordinator tingkat kecamatan dan kelurahan.
"Selain struktur pengembangan teritorial, RK juga akan membentuk organisasi untuk komunitas-komunitas spesifik, seperti perempuan, milenial dan gen Z, buruh, disabilitas, lansia, pendidikan, serta pelaku UMKM dan industri kreatif," jelas Henry.
Ridwan Kamil Bagikan Pandangan soal Jakarta
Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil sempat membagi pandangan-pandangannya mengenai Jakarta, Indonesia, dan dunia ke depan. Karena, menurut dia, apa yang terjadi di Jakarta, tidak terlepas dari apa yang terjadi di tingkat nasional dan global.
"Jakarta butuh perubahan. Dengan anggaran yang begitu besar, sekitar Rp 80 triliun untuk melayani penduduk sekitar 11 juta, ditambah sekitar 1,3 juta warga Botabek (Bogor, Tangerang, dan Bekasi) yang commuting setiap hari, harusnya ada gagasan-gagasan kelas dunia yang terwujud di kota ini," ucap Ridwan Kamil.
"Sayang sekali jika Jakarta dengan potensi yang demikian besar ini dikelola secara business as usual," sambung mantan Gubernur Jawa Barat itu.
Menurut Ridwan Kamil, tantangan mengelola Jakarta adalah tetap menjaganya menjadi kota yang humanis, di tengah segala kemajuan dan dinamika.
"Di kota sebesar Jakarta, seperti juga di New York, London, atau Beijing, semua ada. Dari konglomerat sampai orang miskin, teknologi tinggi sampai rumah kumuh. Mau makan atau fesyen yang jutaan ada, tapi yang masih susah makan juga ada," kata dia.
"Maka dalam mengelola sebuah kota, kita harus melihat apa yang menjadi esensi sebuah kota, yakni manusia. Kota untuk manusia, bukan manusia untuk kota," sambung Ridwan Kamil.
Advertisement
Pentingnya Strategi Pembangunan Kota
Dengan melihat manusia sebagai esensi kota, sambung Ridwan Kamil, maka strategi pembangunan kota akan adil. Dia menyebut, adil artinya ditempatkan sesuai proporsi dan kebutuhannya.
Ridwan Kamil menjelaskan, adil itu bukan sama rata-sama rasa, tapi sesuai dengan kebutuhannya. Ibaratnya, kata dia, anak SD, SMP, dan SMA tidak bisa sama-sama dikasih uang jajan Rp100 ribu karena malah merusak.
"Tapi kita lihat dengan saksama, apa yang dibutuhkan, bagaimana melakukan perbaikan terhadap nasib manusia, apa dan berapa sumber daya yang dibutuhkan," ucap dia.
"Inti dari seni memimpin kota adalah memahami manusia dengan segala harapan, cita-cita, ketakutan, dan kecemasannya," tandas Ridwan Kamil yang pernah bekerja di Departemen Perencanaan Kota Berkeley, California, AS.