Liputan6.com, Washington Seperti yang telah diketahui, proses akuisisi divisi perangkat Nokia oleh Microsoft tengah berjalan dan diperkirakan bakal segera rampung. Bila proses akuisisi tersebut telah selesai, maka binis perangkat Nokia (ponsel, tablet, dll) akan menjadi milik Microsoft.
Menurut kabar terakhir yang beredar, Microsoft dirumorkan bakal menyingkirkan brand Nokia dari jajaran perangkat yang akan dipasarkan, dan digantikan dengan merek Microsoft Mobile. Informasi ini terungkap setelah sebuah dokumen rahasia milik Microsoft bocor di dunia maya dan dipublikasikan oleh laman WM Power User.
"Harap dicatat bahwa pada saat penutupan transaksi antara Microsoft dan Nokia rampung, nama Nokia Corporation / Nokia Oyj akan diubah menjadi Microsoft Mobile Oy. Nama Microsoft Mobile Oy akan digunakan sebagai nama yang tercatat pada badan hukum yang harus digunakan pada ID PPN dan penerbitan faktur," demikian potongan isi dokumen rahasia milik Microsoft seperti yang dilansir laman Cnet, Senin (21/4/2014).
Meski begitu, laman WM Power User menyebutkan bahwa belum dapat dipastikan apakah nantinya nama Microsoft Mobile akan digunakan sebagai brand pada perangkat yang dipasarkan atau tidak.
Proses akuisisi Microsoft - Nokia sendiri sebenarnya telah berjalan sejak Oktober 2013 lalu dengan nilai transaksi sebesar USD 7,2 miliar. Hingga kini, kedua perusahaan itu masih menantikan persetujuan dari pemerintah di seluruh dunia sebelum resmi bergabung.
Sejumlah negara utama di dunia, seperti China dilaporkan telah memberi restu pada Microsoft - Nokia. Namun sayang, salah satu perijinan yang sangat sulit didapat oleh Nokia dan Microsoft adalah keputusan dari lembaga pengawas pemerintah India. Nokia sendiri diketahui memang memiliki sejumlah masalah di Negeri Bolywood itu.
Bahkan, beberapa waktu lalu sempat dilaporkan sekitar 3.000 buruh pabrik Nokia di wilayah Chennai, India melakukan aksi protes mogok makan. Mereka menuntut pihak Nokia maupun pemerintah India dapat menjamin masa depan para pekerja setelah proses akusisi Nokia - Microsoft rampung.
Selain protes buruh, Nokia sebelumnya juga memiliki masalah tunggakan pajak dengan pemerintah India. Mengutip laman The Hindu, produsen perangkat yang berbasis di Finlandia itu disinyalir memiliki tunggakan pajak yang nilainya mencapai USD 542 juta kepada pemerintah India.
Tak Akan Ada Lagi Ponsel Bermerek Nokia?
Belum dapat dipastikan apakah nantinya nama Microsoft Mobile akan digunakan sebagai brand pada perangkat yang dipasarkan atau tidak.
diperbarui 21 Apr 2014, 13:28 WIBIlustrasi (ist.)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prabowo Hadiri Perayaan Natal Nasional di Indonesia Arena Hari Ini
Trent Alexander-Arnold Putuskan Out dari Liverpool dan Gabung Real Madrid Gratis, Sudah Pasti Ketok Palu?
Kabar Baik, Pekerja Industri Padat Karya Dapat Diskon 50% Iuran BPJS Ketenagakerjaan
7 Kebiasaan Sederhana untuk Tingkatkan Kesehatan Anda di Tahun 2025
Harga Kripto Hari Ini 28 Desember 2024: Bitcoin Dkk Masih Terbakar
Catat, Wisatawan Dilarang Nyalakan Kembang Api di Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2025
Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Turunkan Kepercayaan Publik pada Prabowo
Instagram Uji Fitur Baru: Pengguna Makin Mudah Pantau Story Highlights Teman
VIDEO: Mengingat Tradisi Libur Saat Natal, Mulai Diperingati Pada Abad ke-4
Top 3 Berita Bola: Mantan Pemain Manchester United Bersedia Gantikan Amorim
Bursa Asia dan Wall Street Ditutup Beragam Pekan Ini
KAI Banting Harga, Jual Tiket Kereta Murah di Akhir Tahun