Liputan6.com, Jakarta Gosip itu akhirnya benar-benar terjadi. Setelah sebelumnya digosipkan mengalami keretakan rumahtangganya, Farah Quinn akhirnya benar-benar menggugat cerai suaminya Carson Quinn ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sosok Farah Quinn memang belakangan ramai dibicarakan. Wanita yang berprofesi sebagai chef ini kerap tampil seksi di setiap penampilannya. Beberapa pria pun sempat diisukan memiliki kedekatan dengannya. Dari mulai Raffi Ahmad, sampai Mike Lewis.
Mulai edisi ini, kami akan menulis mengenai perjalanan karir pemilik nama asli Farah Fauzan itu. Meksi berdarah Palembang, Farah lahir di Bandung 8 April 1980 dari pasangan Fauzan Rahim dan Nyayu Rachmawaty.
Setiap pagi di akhir pekan banyak stasiun televisi menayangkan acara kuliner, masak-memasak. Salah satu acara demo masak dibawakan oleh Farah Quinn. Acara tersebut banyak digemari. Acara yang tayang di Trans TV itu diberi nama Ala Chef.
Advertisement
wanita berdarah Palembang yang lahir di Bandung, 8 April 1980 ini sempat dipandang sebelah mata saat pertama kali muncul di layar kaca. Pasalnya, penampilannya tak seperti chef
perempuan tipikal yakni ibu-ibu bertubuh gemuk dengan gaya berpakaian yang kurang menarik. Sedangkan Farah membawa warna baru dalam dunia kuliner Indonesia. Setiap membawakan demo masak, ia tampil sebagai chef yang fashionable, modis, dan enak dilihat.
Yang menarik, acara demo masak yang dipandunya bersetting outdoor bahkan hingga menjelajah ke desa-desa terpencil. Hal itu mengharuskan Farah untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Stasiun televisi yang memilihnya memang cukup jeli mendaulat Farah menjadi host Ala Chef, karena selain cantik dan modis, ia juga memiliki kepribadian yang hangat dan ramah. Gaya berbicaranya pun luwes dipadu dengan aksennya yang kebarat-baratan semakin menambah daya tarik bagi para pemirsanya untuk menyaksikan aksi
wanita berkulit cokelat itu.
Wanita bernama lengkap Farah Fauzan Quinn ini memang sempat bermukim di luar negeri. Tepatnya setelah ia menyelesaikan pendidikan menengahnya. Orangtuanya, terutama sang ayah amat menginginkan putrinya bisa mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri hingga kelak dapat menjadi seorang eksekutif muda yang sukses.
Keinginan orang tuanya itu sebenarnya bertentangan dengan hati nurani Farah. Karena ia mengaku sejak kecil sudah jatuh cinta pada dunia kuliner dan bercita-cita menjadi seorang koki yang hebat. Namun, karena tak ingin mengecewakan sang ayah, Farah yang sejak kecil senang membantu ibunya memasak di dapur ini, kemudian mengambil jurusan Keuangan di Indiana University of Pensylvania.
Meski kuliah karena 'terpaksa', Farah dapat merampungkan pendidikannya hingga meraih gelar sarjana. Tapi keinginan ayahnya tak berhenti hingga gelar itu saja dan menganjurkan Farah untuk meneruskan studinya hingga ke jenjang S2. Kali ini Farah berani menyuarakan apa yang sebenarnya menjadi cita-citanya. Farah memang mengaku tidak berminat untuk menjadi pekerja kantoran. Demi mengejar impiannya menjadi seorang ahli masak yang handal, ia terpaksa menolak permintaan sang ayah.
Karir sebagai chef pun mulai dirintisnya dengan bekerja di Lydia's Pittsburgh, sebuah restoran Italia terkenal di Pittsburgh, Pennsylvania. Karena merasa ilmu memasak yang dipelajarinya secara otodidak masih belum memadai, Farah pun kemudian mengambil kelas pastry di Pittsburgh Culinary Institute.
Usai menamatkan kuliahnya, ia hijrah dari Pittburgh ke Phoenix, Arizona dan bekerja di Arizona Biltmore Resort. Suatu ketika Farah berkesempatan untuk mengikuti World Pastry Championship. Lewat ajang tersebut, ia mendapat kesempatan emas untuk menimba ilmu kuliner pada chef Ewald Notter and Colette Peters.