Program Konversi Minyak Tanah RI Jadi Contoh bagi Negara Lain

Program konversi minyak tanah ke gas elpiji yang dilakukan di Indonesia dijadikan contoh di negara lain karena mendukung efisiensi energi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Apr 2014, 18:05 WIB
(Foto:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan program konversi minyak tanah ke gas elpiji Indonesia dijadikan percontohan negara lain.

Direktur LPG dan Produk Gas PT Pertamina (Persero), Gigih Wahyu Irianto mengatakan, program konversi gas elpiji dimulai 2007 namun tidak berjalan dengan mulus. Hal itu karena banyak unsur yang berperan sehingga tidak efisien.

"2007 banyak terlibat UKM dikasih tugas pemerintah pengadaan kompor, regulator dan selang. Kementerian pemberdayaan perempuan melakukan sosialisasi, dalam perkembangannya kurang," kata Gigih, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (21/4/2014).

Pemerintah menugaskan Pertamina sepenuhnya melanjutkan program tersebut agar program konversi tersebut berjalan dengan lancar. Tugas itu pun dijalankan dengan baik agar dapat memenuhi target 58 juta rumah tangga.

"Wapres waktu itu pak Jusuf Kalla menargetkan konversi 58 juta bisa diselesaikan dalam lima tahun. Pertamina diberi wewenang penuh untuk mengelola semua supply chain dan distribusinya," ungkap Gigih.

Gigih menambahkan, program itu telah berjalan baik sehingga pihaknya dapat mengkonversi minyak tanah ke elpiji kepada 55,3 juta kepala rumah tangga hingga 2013. Pertamina dianggap berhasil melakukan program konversi dan diakui olah negara lain. Sehingga program konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram (Kg) menjadi program percontohan.

"Lembaga elpiji dunia, kami dijadikan contoh negara yang mengkonversi kerosen dengan elpiji, dalam rangka kelestarian lingkungan dan efisiensi energi terkait dengan masak rumah tangga," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya