Liputan6.com, Jakarta- Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan, Indonesia harus memiliki satelit sendiri guna kepentingan pertahanan dan keamanan.
"Tentu, dengan memiliki kemandirian satelit ini, keamanan data lebih terjamin ketimbang hanya sebagai negara pemakai teknologi satelit negara lain," kata Thomas di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/4/2014).
Dia menjelaskan, pihaknya punya beberapa target pembangunan keantariksaan Indonesia dalam 25 tahun ke depan yang hendak diraih. Di antaranya membuat dan memiliki sendiri satelit penginderaan jarak jauh, merintis satelit telekomunikasi, merintis pembangunan peluncur roket, dan suatu saat memiliki badan antariksa yang supercanggih.
"Untuk mencapai tujuan itu semua, maka diperlukan kemauan politik, baik dari pemerintah dan DPR," ujar Thomas.
Menurut dia, kemandirian untuk memiliki satelit dan badan antariksa sendiri itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan yang mulai berlaku pada 6 Agustus 2013. UU itu juga mendukung penyelenggaraan keantariksaan untuk kesejahteraan rakyat dan produktivitas bangsa.
Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan Taufik Maulana menjelaskan, India dan Korea Selatan merupakan contoh negara di Asia yang tengah membangun teknologi satelit.
"Awalnya memang mereka membeli, namun kemudian belajar dan membuat satelit sendiri dengan sumber daya manusia (SDM)-nya sendiri," ujar Taufik. Indonesia pun, kata dia, dengan SDM yang ada cukup punya kemampuan untuk mewujudkan apa yang sudah dilakukan India dan Korea Selatan itu.
Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lapan Dedi Irawadi mencontohkan salah satu manfaat dari satelit. Yakni untuk deteksi dini mengatasi kebakaran hutan. Data satelit penginderaan jauh digunakan sebagai dasar untuk membangunan Fire Danger Rating System/FDRS (Sistem Pemeringkatan Bahaya Kebakaran). Sehingga satelit merupakan hal yang penting untuk dimiliki Indonesia. (Ant/Sss)
Target Lapan: Indonesia Punya Satelit Sendiri untuk Pertahanan
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan, Indonesia harus memiliki satelit sendiri.
diperbarui 21 Apr 2014, 16:15 WIBProduct Manager Usat Aulia Aggiansya memberikan keterangan cara kerja Satelit Sea Star kepada wartawan saat dilakukan peluncuran di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu 2 April 2014.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ciri Kolesterol Tinggi pada Wanita: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
6 Spesies Hewan Ini Tak Pernah Terlihat Lagi Sejak Ditemukan, Hanya Muncul Sekali
Indonesia Women’s Open 2025 Diikuti 120 Pegolf Wanita dari 12 Negara
Ancaman Penipuan AI Deepfake: Pakar Keamanan Siber Ingatkan Bahaya dan Cara Melindungi Diri
Jadwal Operasional Bank Indonesia saat Natal dan Akhir Tahun 2024
Gegara Tanya Utang Piutang, Berujung Penganiayaan hingga Penusukan di Tebet Jaksel
Amankan Libur Nataru, Polda Lampung Siapkan 3.630 Personel Gabungan
7 Tips Merawat Kulit Bayi dari Pakar, Orangtua Baru Wajib Tahu
Review Film Mufasa: The Lion King, Sebuah Kemenangan untuk Scar Sang Antagonis Ikonis
Amankan Natal dan Tahun Baru, 141.605 Personel Disiapkan dalam Operasi Lilin 2024
Ciri-Ciri Tumor Otak: Kenali Gejala dan Penanganannya
Ciri Kontraksi Palsu: Panduan Lengkap untuk Ibu Hamil